Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sumarsono Kecewa, Tugu Pahlawan Tak Terurus di Makassar

Jangan sampai tugu ini hilang dan generasi selanjutnya terputus akan pengetahuan tugu bersejarah ini.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Mahyuddin
sanovra/tribuntimur.com
Kondisi Tugu Pahlawan Indonesia yang memprihatinkan di Depan Benteng Rotterdham Jl Ujung Pandang, Makassar, Minggu (9/9). Tugu yang dibangun tahun 1951 ini merupakan bukti sejarah tempat terjadinya pertempuran dahsyat antara pasukan TNI yang dicegat pendaratannya oleh KNIL/NIGA 

Dari pengalamannya meninjau, Sumarsono menyebutkan bahwa Tugu Pahlawan Indonesia bangunannya masih ada, tulisan pun masih tampak jelas.

Untuk revitalisasi pihak Pemprov sudah rapat, tim juga sudah turun ke lokasi untuk meninjau dan melakukan perencanaan.

Ia juga mengomentari terkait hadirnya bangunan liar sekitar lokasi. Padahal membangun di sekitar pesisir perlu aturan. Pemerintah Provinsi juga punya kewenangan melakukan pengawasan pembangunan pesisir, sejak urusan pesisir diserahkan ke Pemprov, dimana dahulu merupakan urusannya Pemerintah Kota Makassar.

"Cuma ada kepentingan Wali Kota, bahwa tidak boleh ada bangunan berdiri tanpa IMB," sebutnya.

Revitalisasi Tugu Pahlawan, imbuhnya, jangan pernah dibongkar karena revitalisasi untuk pendidikan sejarah bangsa, untuk generasi bangsa ke depan yang bermartabat.

"Jadi saya kira itu intinya, segera direvitalisasi, semoga masa waktu saya ini, saya akan intensif menangani," harapnya.

Baca: Disdik Sulsel Gagas Literasi Kitab Suci, Sumarsono Sebut Bagian dari Revolusi Mental

Sementara itu, masyarakat yang berada di lokasi saat itu, ada yang mengetahui keberadaan tugu ini, ada juga yang tidak.

Yusuf misalnya, salah satu warga sekitar yang telah berjualan tidak jauh dari lokasi mengatakan, selama tokoh pejuang kemerdekaan Mayjen (Purn) H. Andi Mattalatta masih hidup tidak ada bangunan di sekitar tugu.

"Selama Pak Andi Mattala sudah meninggal, tidak diurus, dulu tidak ada pembangunan di sekitar sini. Saya 30 tahun di sini, apalagi sekarang pejuang sudah tidak ada," sebutnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved