Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

5 Fakta Baru Usai Bentrokan #2019GantiPresiden di Surabaya, No 4 Keuntungan Ahmad Dhani

5 Fakta Baru Usai Bentrokan #2019GantiPresiden di Surabaya, No 4 Keuntungan Ahmad Dhani

Editor: Sakinah Sudin
Kolase Pertemuan Banser di Polrestabes Surabaya, dan Ahmad Dhani - TribunJatim.com 

TRIBUN-TIMUR.COM - 5 Fakta Baru Usai Kisruh #2019GantiPresiden di Surabaya, No 4 Keuntungan Ahmad Dhani

M Farid Afif yang merupakan Ketua GP Ansor bersama lima anggotanya mendatangi Polrestabes Surabaya, Rabu (29/8/2018).

Farid Afif mengatakan, pihaknya mendatangi Polrestabes Surabaya bertujuan terkait aksi deklarasi #2019GantiPresiden di Surabaya pada Minggu (26/8/2018).

"Terkait ucapan yang mengatakan Banser idiot dan ada kata-kata yang jelek dari Ahmad Dhani," kata pria yang juga Panglima Banser Surabaya tersebut, Rabu (29/8/2018).

Dilanjutkan Afif, kedatangan pihaknya juga sekaligus sebagai mediasi bersama Polrestabes Surabaya.

Secara singkat, Afif mengatakan, ia berharap dengan adanya mediasi tersebut tidak ada peristiwa yang dapat memperkeruh suasana di Kota Surabaya.

"Mediasi supaya enaknya gimana. Harapannya supaya indah, nyaman, kondusif, tidak ada persoalan lagi dikemudian hari,"tutupnya.

Blak-blakan, Via Vallen Akhirnya Buka Suara Soal Isu Dirinya Sudah Menikah dan Punya Anak

Terungkap! Ternyata Ini Alasan Mahfud MD Posting Poster Ajakan Berjihad Rizieq Shihab

Berikut ini sejumlah fakta yang berhasil dirangkum oleh TribunJatim.com:

1. Datangi Polrestabes Surabaya, FPI Jatim: Silaturahmi

Sekjen FPI Jawa Timur, Khoirudin, bersama lima anggotanya mendatangi Polrestabes Surabaya, Rabu (29/8/2018).

Mereka datang sekitar pukul 11.15 WIB.

Khaerudin mengatakan kedatangannya adalah untuk silaturahmi.

"Silaturahmi, dari FPI Jawa Timur," ujarnya singkat, Rabu (29/8/2018).

Sesaat sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, kemudian Banser Surabaya juga mendatangi Polrestabes Surabaya.

Berdasarkan informasi yang TribunJatim.com dapat di lapangan, pertemuan tersebut dalam rangka memediasi terkait aksi #2019GantiPresiden di Surabaya pada Minggu (26/8/2018) lalu.

Banyak Kader Golkar Gowa Pindah Partai di Pilcaleg, Hoist Bachtiar: Tak Ada yang Abadi di Politik

VIRAL Detik-detik Anthony Ginting Lindungi Jonatan Jojo Christie dari Fans, Netizen: Gemes Banget

2. Mediasi disaksikan Wali Kota Risma

Pertemuan FPI dan GP Ansor yang menaungi Banser di Mapolrestabes Surabaya masih berkaitan dengan aksi #2019GantiPresiden yang digelar di Surabaya beberapa waktu lalu.

Pertemuan yang dimediasi oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan itu juga menghadirkan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dan perwakilan TNI.

Mereka membahas perihal aksi #2019gantipresiden yang sempat menimbulkan bentrokan fisik.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan, kedua belah pihak sepakat untuk saling memaafkan.

Pertemuan tersebut diakhiri dengan kesepakatan damai dari kedua belah pihak yang disaksikan oleh Kapolrestabes Surabaya dan Wali Kota Surabaya.

Kombes Pol Rudi Setiawan juga mengatakan jika yang terlibat bentrokan telah meminta maaf.

"Meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi dan kedua belah pihak sepakat tidak ada lagi bentrokan fisik maupun di media sosial," kata Kombes Pol Rudi Setiawan di Polrestabes Surabaya, Rabu (29/8/2018).

Menurutnya, pertemuan ini untuk mengajak semua pihak untuk berdamai dan tidak ada permusuhan.

Kombes Pol Rudi Setiawan juga mengatakan jika yang terlibat bentrokan telah meminta maaf.

"Meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi dan kedua belah pihak sepakat tidak ada lagi bentrokan fisik maupun di media sosial," kata Kombes Pol Rudi Setiawan di Polrestabes Surabaya, Rabu (29/8/2018).

Menurutnya, pertemuan ini untuk mengajak semua pihak untuk berdamai dan tidak ada permusuhan.

"Ini suatu kesepakatan yang dijadikan role model untuk Kota Surabaya, mencintai perdamaian. Kami sepakat jogo Suroboyo (jaga Surabaya) bahwa setiap persoalan di Kota Surabaya ini diselesaikan secara musyawarah, kepala dingin dan menciptakan Kota Surabaya dingin dan aman," tandas Rudi.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini enggan berkomentar terkait hal tersebut.

Risma memilih untuk pamit meninggalkan Polrestabes Surabaya usai pertemuan mediasi itu.

Rangsang Pasar Property, Bank Mandiri Bakal Gelar MPE 2018

6 Fakta dan Foto Gregoria Mariska, Atlet Bulutangkis yang Dikabarkan Dekat dengan Jonatan Christie

3. Sepakat tak melanjutkan

Polrestabes Surabaya memediasi pertemuan Banser Surabaya dan FPI terkait aksi deklarasi #2019GantiPresiden.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan, kedua pihak sepakat tak akan ada lagi aksi serupa yang berujung bentrok.

"Sudah ada kesepakatan tidak melanjutkan lagi. Ini sudah dikumpulkan di sini para pemimpin, ini bukan sembarangan," kata Kombes Pol Rudi Setiawan di Polrestabes Surabaya, Rabu (29/8/2018).

Terkait kemungkinan adanya aksi deklarasi lanjutan, Rudi mengungkapkan pihaknya telah meminta kerja sama dengan pimpinan Banser maupun FPI.

"Saya rasa sebagai pemimpin harus mengendalikan anggota. Bahwa persoalan diselesaikan kepala dingin, musyawarah menciptakan Kota Surabaya yang aman," ujar Rudi.

Diakhir pertemuan tersebut, polisi meminta kedua belah pihak mendeklarasikan damai 'Joyo Suroboyo', sebagai jargon ajakan perdamaian.

Mediasi tersebut diketahui juga dihadiri oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Agus Yudhoyono-Annisa Pohan Pulang Haji, Penampilan Baru Annisa Banjir Pujian Netizen

4. Pengamat ungkap keuntungan Ahmad Dhani

Pengamat Politik Universitas Brawijaya (UB), Wawan Sobari menilai aksi deklarasi #2019gantipresiden merupakan gerakan politik yang mempunyai banyak tujuan.

Selain kelompok, individu-individu yang terlibat dalam aksi tersebut juga mempunyai kepentingan sendiri-sendiri.

Sosok Ahmad Dhani yang pada aksi deklarasi #2019gantipresiden ikut hadir di Surabaya.

Menurut Wawan, kedatangan Ahmad Dhani untuk 'test the water' terkait pencalonannya dia dalam Pileg 2019.

"Ya itu sangat kentara sekali, dia turun deklarasi di Surabaya, dia dapilnya Surabaya (Jatim 1, Surabaya-Sidarjo), dari partai oposisi mau bagaimana lagi kita tidak mengkaitkan ke situ," kata Wawan, Rabu (29/8/2018).

Wawan menambahkan, kedatangan Ahmad Dhani juga sebagai untuk penegasan identitas.

"Minimal dia menunjukkan kepada calon konstituennya ini lo saya dan bagi loyalis nya itu adalah suatu hal yang harus dilakukan itu memang wajar apa yang dilakukan oleh Ahmad Dhani test the water, bahwa aku seperti ini, siapa yang dipihakku dan kemungkinan rival ku dia," tutur Wawan.

Dari situ, menurut Wawan Ahmad Dhani sudah mendapatkan pelajaran dan arah langkah strategi politik dia kedepan.

"Dari situ dia juga tahu kalaupun nanti terpilih, dia harus merangkul siapa, siapa lawan dan kawan sudah ada gambarannya," tutupnya.

4 Fakta Tentang Bambang Hartono, Pemilik Harta Rp 204 Triliun dan Peraih Perunggu Asian Games 2018

5. Penghina Banser minta maaf

Saat deklarasi #2019GantiPresiden, Ahmad Dhani yang direncanakan hadir dalam deklarasi tersebut tertahan oleh sekumpulan massa yang mengepung hotel Majapahit, tempat Dhani menginap, Minggu (26/8/2018).

Di hotel tersebut, Dhani sempat membuat vlog yang berisi curhatannya karena tidak bisa keluar dari Hotel menuju lokasi acara, dan meminta maaf kepada massa aksi #2019GantiPresiden.

Ternyata, vlog yang dibuat Dhani dan sudah tersebar di beberapa sosial media tersebut berbuntut panjang.

Hal tersebut karena di dalam video tersebut terdapat kata "Banser idiot.

Ternyata, yang mengucapkan kata banser idiot itu diketahui bernama Ferry Irawan.

Di vlog Ahmad Dhani, Ferry yang sedang duduk di dekat Ahmad Dhani, dan sempat masuk dalam vlog tersebut, mengucapkan kata Banser Idiot.

Tentu saja, vlog tersebut berbuntut panjang, Ansor, lembaga yang menaungi Banser pun ikut meradang.

Menanggapi video yang membuat banyak pihak tersinggung tersebut, Ferry Irawan meminta maaf secara pribadi melalui video.

Dalam video tersebut ia juga meminta maaf kepada Banser khususnya dan juga kepada seluruh umat islam di dunia.

"Saya pribadi dari lubuk hati yang paling dalam meminta maaf dengan tulus sekiranya banser simpatisannya dan umat muslim se indonesia pada umumnya bisa memaafkan kekhilafan saya pada waktu itu," ujar Ferry dalam video tersebut. (TribunJatim.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved