Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Iduladha 1439 H

Peduli Umat, ACT Melalui Global Kurban Salurkan Daging di 12 Wilayah Sulsel

Dapur Kurban akan menyasar wilayah pra-sejahtera di Jakarta dan juga 15 kota besar di Indonesia termasuk Makassar.

Penulis: Alfian | Editor: Anita Kusuma Wardana
sanovra/tribuntimur.com
Pedagang sapi kurban menghitung sapinya yang dijual di Jl Tun Abdul Razak, Gowa, Senin (13/8). Menjelang Hari Raya Iduladha 1439 H penjual hewan kurban mulai menjamur. Sapi-sapi kurban yang didatangkan dari luar Kota Makassar itu dijual Rp 9 juta hingga Rp 40 juta per ekor. 

Tahun lalu, Global Kurban menyapa 250 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia serta 40 negara pra-sejahtera maupun yang terpapar krisis kemanusiaan. Jumlah wilayah jangkauan distribusi kurban ini meningkat pada tahun ini. Tahun 2018, Global Kurban akan membawa amanah kurban masyarakat Indonesia ke 265 kabupaten/kota di 34 provinsi Indonesia dan 45 negara.

Syahrul Mubaraq selaku Presiden Global Kurban - ACT menjelaskan, target wilayah distribusi mencakup pelosok negeri, di mana mayoritas masyarakatnya sangat membutuhkan. Untuk wilayah distribusi global, penambahan jangkauan meliputi Afghanistan, Senegal, Guinea, Tunisia, Mesir, dan Maldives.

“Saudara di pelosok negeri pun kami sapa, dimana masyarakat di negara-negara yang terdampak krisis kemanusiaan maupun kemiskinan. Misalnya saja negara di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Tidak hanya itu, terkhusus di daerah Sulawesi Selatan, kita mendistribusikan daging Kurban di daerah pinggiran yang jarang tersentuh daging Kurban. Sebagaimana pengalaman tahun lalu, pada saat kita mendistribusikan daging Kurban di kab.Toraja, masyarakat disana sangat antusias sekaligus terharu menerima bantuan daging Kurban dari Global Kurban - ACT tersebut, karena ternyata setelah puluhan tahun mereka tinggal disana, mereka baru merasakan yang namanya daging Kurban.” ujar Syahrul.

Nur Ali Akbar selaku Head Of Program ACT Sulsel menambahkan, Global Kurban menggulirkan dua program baru pada momen kurban tahun ini. Program-program tersebut di antaranya adalah Kapal Kurban dan Dapur Kurban. Dua program ini tidak hanya menjadi ikhtiar untuk meluaskan nikmat kurban, namun juga sebagai ikhtiar untuk mempererat persatuan bangsa.

“Namanya persatuan itu dalam berbagai bentuk. Misalnya dengan Kapal Kurban, kita akan membawa hewan kurban dari wilayah Indonesia yang kaya akan ternak ke wilayah yang kurang ternak. Sehingga, bisa terpenuhi kebutuhan kurbannya. Kapal Kurban akan bawa hewan kurban dari Sumbawa ke Jawa (termasuk Jakarta). Lalu juga dari Pulau Seram ke Papua. Jadi persaudaraan itu luas, seperti sisi pengadaan hewan kurban,” jelas Ali.

Sementara itu, momen kebersamaan juga akan dirasakan melalui program Dapur Kurban. Momen ini diwujudkan dengan santap bersama menu utama daging kurban. Ini membantu masyarakat betul-betul menikmati kebersamaan saat Iduladha, termasuk yang mungkin hari itu tak memiliki bahan makanan lainnya kecuali daging kurban.

Dapur Kurban akan menyasar wilayah pra-sejahtera di Jakarta dan juga 15 kota besar di Indonesia termasuk Makassar.

“Insya Allah, momen kurban tahun ini akan dinikmati oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari mereka yang mampu, hingga mereka yang membutuhkan. Baik itu di dalam negeri, maupun luar negeri. Iduladha itu mempersatukan umat. Jadi benar, Iduladha adalah hari besar umat Islam, dengan segala kebersamaannya, bahkan lintas benua,” pungkas Ali.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved