Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pasang Tarif Rp 1 Juta ke Bawah, Mahasiswi Jual Diri di Apartemen, Ditawarkan Via WhatsApp

“Awalnya saya coba-coba, saya masih baru banget karena memang saya lagi butuh uang, tapi akhirnya saya jadi seperti ini,” ucap MR.

Editor: Edi Sumardi
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi prostitusi. 

3. Pengakuan PSK

PSK berinisial DP, mengaku terjerumus prostitusi online sejak sebulan lalu karena ajakan beberapa temannya.

“Saya lagi butuh uang saat itu, terus teman ngajakin, ya terpaksa saya mau. Kalau saya biasanya harganya Rp 800 ribu tergantung negonya sama pelanggan, bagaimana,” ucap DP di Mapolresta Depok.

DP beralasan, menjadi PSK adalah satu-satunya cara untuk dia membantu orangtuanya dan menghidupi 3 adiknya.

"Adik saya masih sekolah SD dan SMP. Saya tulang punggung," kata DP.

MR, sang mucikari mengaku, baru terjerumus dalam prostitusi online sejak 6 hari lalu.

“Awalnya saya coba-coba, saya masih baru banget karena memang saya lagi butuh uang, tapi akhirnya saya jadi seperti ini,” ucap MR.

MR menyebut, uang hasil menjajakan diri tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

“Uangnya dipakai untuk makan sehari-hari buat beli baju, celana, buat beli perlengkapan saya,” ucap dia.

Dari tangan MR, polisi mengamankan dua buah alat kontrasepsi bekas pakai, uang tunai Rp 500.000, dan sebuah kunci kamar di apartemen.

4. Berstatus Mahasiswi

Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Bintoro menyebutkan, seorang di antara PSK yang diamankan pihaknya adalah berstatus sebagai mahasiswi pada perguruan tinggi di Depok.

"Salah satu PSK yang kami amankan berstatus mahasiswa," kata Bintoro.

Ia menjelaskan, para PSK dan muncikarinya ini menawarkan praktek prostitusi yang mereka lakukan melalui jaringan media online dan cukup mudah.

Di antaranya melalui Twitter, Instagram atau aplikasi We Chat.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved