Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Selama 39 Menit, Mahfud MD Beberkan Penyebab Dirinya Gagal Jadi Cawapres dan Disebut Bukan Kader NU

Selama 39 Menit Ini, Mahfud MD Beberkan Penyebab Dirinya Gagal Jadi Cawapres dan Disebut Bukan Kader NU

Penulis: Sakinah Sudin | Editor: Sakinah Sudin
Mahfud MD (youtube/ Indonesia Lawyers Club tvOne) 

"Pak Mahfud sekarang pilihan mengerucut ke bapak. Harap bersiap-siap. Nanti pada saatnya akan diumumkan. Oke. Syarat-syarat yang diperlukan segera mulai disiapkan. Tidak harus lengkap, yang penting ada dulu, " kata Mahfud menirukan ucapan Pratikno.

Seminggu kemudian tepatnya Rabu malam, lanjut Mahfud, dirinya kembali diundang Pratikno.

Di rumah Pratikno, kata Mahfud, dia diberi tahu bahwa besok (Kamis 9 Agustus 2018) akan ada pengumuman cawapres.

"Sudah diputuskan pak Mahfud. Sekarang semua sudah disiapkan. Upacaranya, apa, nanti berangkat dari Gedung Juang pak Mahfud naik sepeda motor bersama pak Jokowi. Pak Mahfud bonceng, pak Jokowi yang di depan," kata Mahfud lagi mengulang perkataan Pratikno.

"Jadi sudah detil begitu. Lalu pagi, Kamisnya, saya ditelpon oleh Pramono Anung," lanjut Mahfud.

Baca: Aspek Kebebasan Sipil di Sulbar Tahun 2017 Dapat Predikat Buruk

Baca: Kantongi Dua Saset Sabu, Warga Marusu Ditangkap Polres Maros

Pramono Anung, kata Mahfud, meminta CV untuk keperluan deklarasi karena nama harus persis berdasarkan CV yang resmi.

Pada saat bersamaan, lanjutnya, dia mendapat telpon dari asisten ajudan presiden untuk keperluan pembuatan baju.

Saat mengantarkan CV, kata Mahfud, dirinya berkomunikasi dengan Teten.

"Dikatakan nanti akan diumumkan di pelataran, pak Mahfud nanti datang ke sana. Sambil menunggu nanti akan duduk di ruang sebelah. Begitu akan deklarasi, ya tampil, tinggal nyeberang, gitu," kata Mahfud menirukan ucapan Teten.

"Nah saya ya datang. Tapi baju yang saya pakai itu baju saya sendiri. Bukan baju yang dari presiden. Karena yang dari presiden kan mau dipakainya besoknya. Yang baju putih itu bukan seragamnya. Itu yang terjadi," jelas Mahfud.

"Nah kemudian, seperti bapak dan pemirsa dengar, ya yang terjadi akhirnya diumumkan KH Ma'ruf Amin," imbuhnya.

Mahfud menjelaskan, dirinya mengetahui ada perubahan di detik-detik terakhir dari Pratikno via telpon.

"Saya terus pulang (usai dapat kabar tersebut)," kata Mahfud.

Setelahnya, Mahfud dipanggil Jokowi ke istana negara. Jokowi menjelaskan situasinya.

"Sampai kemarin sore memang sudah saya perintahkan, mengerucut satu, Pak Mahfud dibuatkan ini. Tapi tiba-tiba sore partai-partai datang, mengajukan calon-calon sendiri-sendiri yang berbeda, lah saya tidak bisa kemudian menolak. Saya kan bukan ketua partai, sementara ini koalisi harus ditanda tangani," ujar Mafud MD, mengulang ucapan Jokowi.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved