Gelar FGD, WCS-IP Selayar Bahas Revisi Zonasi di Taman Nasional Taka Bonerate
Status kawasan Taka Bonerate berawal dari ditunjuknya sebagai Cagar Alam laut pada tahun 1989.
Penulis: Nurwahidah | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan TribunSelayar.com, Nurwahidah
TRIBUNSELAYAR.COM, BENTENG - NGO WCS-IP (Wildlife Conservation Society Indonesia Program) menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Taman Nasional Taka Bonerate, Selasa (14/8/2018).
Acara berlangsung didua lokasi, yakni Desa Tarupa (SPTN I) dan Desa Jinato (SPTN II) Kepulauan Selayar, Sulsel.
Koordinator WCS-IP untuk Taman Nasional Taka Bonerate, Azhar Muttaqin mengatakan FGD ini adalah pemetaan partisipatif masyarakat nelayan di TN Taka Bonerate, terutama untuk pemetaan daerah penangkapan ikan.
"Intinya untuk mengajak masyarakat untuk terlibat dalam revisi zonasi yang direncanakan tahun ini," katanya.
Taman Nasional Taka Bonerate yang telah ditetapkan statusnya sebagai Cagar Biosfer menjadi tantangan pengelolaan yang sangat besar dan hal itu mutlak mendapatkan dukungan dan keterlibatan pemerintah daerah.
Status kawasan Taka Bonerate berawal dari ditunjuknya sebagai Cagar Alam laut pada tahun 1989. Wilayah tersebut ditunjuk sebagai Cagar Alam laut karena hamparan karang berbentuk cincin (atol) dan merupakan habitat berbagai jenis biota laut seperti kima raksasa Tridacna Gigas dan triton terompet (Charonia tritonis), daerah itu juga merupakan tempat peneluran penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata).
"Sehingga perlu dipertahankan dan dibina kelestariannya untuk dimanfaatkan bagi kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan, kebudayaan, rekreasi, dan pariwisata," tambahnya.(*)