Sopir Truk Nilai Petugas Jembatan Timbang Maccopa Diskriminatif
masih ada sejumlah kendaraan yang melanggar dan melampaui batas muatan, namun tetap dibiarkan setelah diberikan sejumlah uang.
Penulis: Ansar | Editor: Nurul Adha Islamiah
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) yang bertugas di jembatan timbang Maccopa, Maros, dinilai diskriminatif dalam menjalankan aturan.
Pasalnya, masih ada sejumlah kendaraan yang melanggar dan melampaui batas muatan, namun tetap dibiarkan setelah diberikan sejumlah uang.
Hal tersebut dikatakan oleh seorang sopir truk ekspedisi, Wahyu kepada tribunmaros.com, Senin (13/8/2018).
"Kami merasa dirugikan. Petugas hanya menahan yang tidak punya uang banyak. Kalau yang lain, petugas terkesan mata saja. Sementara kami ditahan. Dan dicari-cari kesalahan," katanya.
Sopir truk tidak keberatan jika muatannya diturunkan karena dinilai melebihi kapasitas. Namun, aturan harus ditegakkan ke semua truk yang melanggar kapasitas.
Jembatan timbang hanya beroperasi pada saat jam kerja. Saat malam petugas menghilang. Padahal saat itu, sejumlah kendaraan yang kelebihan muatan.
"Kami tidak keberatan, kalau aturan itu berlaku untuk semua kendaraan. Yang melintas malam, enak. Muatannya lebih, tapi bebas. Kami yang melintas siang, dipersulit," katanya.
Pengusaha ekspedisi, Iwan mengaku, truknya sudah kerap ditilang dan dipaksa menurunkan barang karena melebihi kapasitas. Namun, truk ekspedisi lain yang juga melanggar, tapi tidak ditindak.
Akibatnya, ekspedisi harus menanggung kerugian akibat biaya angkutan yang lebih mahal dan juga denda.
Meski kerap ditilang dan didenda, pengusaha tidak bisa menaikkan harga ke konsumen. Pasalnya, masih banyak pihak ekspedisi lain yang tidak bernasib sama.
"Kalau aturan ditegakkan ke semua, tidak ada. Kami yang susah karena kita harus mengeluarkan biaya tambahan. Kami juga tidak bisa minta ke konsumen, karena ekspedisi lain tidak sial seperti kami," katanya.
Kepala Jembatan timbang Maccopa, Benny tidak dapat dihubungi, nomor telepon selularnya tidak aktif. Sementara seorang petugas, Hamzah malah mempertanyakan tribunmaros.com.
"Siapa ini," katanya. (*)