Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dekan FT Unhas Gabung di Tim Pakar Teluk Jakarta

Pembentukan bertujuan untuk mengkaji secara ilmiah pelaksanaan proyek waduk dan tanggul raksasa di Teluk Jakarta.

Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Mahyuddin
HANDOVER
Dekan Fakultas Teknik (FT) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Dr Arsyad Thaha menjadi bagian dari tim pakar proyek pembangunan waduk dan tanggul raksasa teluk Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribun Timur Munawwarah Ahmad

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Dekan Fakultas Teknik (FT) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Dr Arsyad Thaha menjadi bagian dari tim pakar proyek pembangunan waduk dan tanggul raksasa teluk Jakarta.

Dekan Fakultas Teknik Unhas mengatakan, keterlibatan dirinya pada proyek ini memiliki manfaat tambahan yang diharapkan dapat memberi kontribusi bagi Unhas.

“Dengan terlibat dalam forum ini, kami memiliki referensi terbaru dan faktual tentang pelaksanaan proyek sejenis di Korea, yang dapat menjadi sumber pembelajaran bagi mahasiswa kita ke depannya,” kata Dr Arsyad Thaha

Forum pakar tersebut diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Perekonomian bersama-sama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) atas dukungan Pemerintah Korea membentuk Expert Forum of the Project “The National Capital Integrated Coastal Development (NCICD)”.

Baca: Dekan Teknik Unhas Diundang ke Korea, Bahas Pembangunan Wilayah Pesisir

Pembentukan bertujuan untuk mengkaji secara ilmiah pelaksanaan proyek waduk dan tanggul raksasa di Teluk Jakarta.

Dekan Fakultas Teknik Unhas, Dr Ir Muhamad Arsyad Thaha, MT termasuk salah seorang akademisi yang diundang untuk menjadi bagian dari kelompok pakar.

Dia bersama-sama ahli-ahli dari Intitut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Diponegoro, dan Universitas Brawijaya.

Menurut rencana, para pakar ini akan mengadakan kajian awal (project orientation) terhadap proyek-proyek sejenis yang telah dibangun oleh Korea Selatan.

Forum yang difasilitasi oleh Korean International Cooperation Agency (KOICA) ini diselenggarakan pada tanggal 6 – 11 Agustus 2018 mendatang di Korea Selatan.

Baca: Tangani Masalah Air dan Sanitasi, USAID IUWASH Gandeng FKM Unhas

Selain melihat langsung proyek pengembangan kawasan pantai di Korea, para pakar Indonesia juga akan bertukar pandangan dengan 20 pakar dari Korea Selatan.

Dalam pertemua pre-departure di Hotel Aryaduta Jakarta, 1 Agustus 2018, para pakar memperoleh masukan dari Dr Ir Wahyu Utomo, MS selaku Deputi VI Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Percepatan Wilayah Kemenko Perekonomian.

Paparan tersebut menguraikan posisi proyek pengembangan Teluk Jakarta sebagai bagian dari proyek strategis nasional.

Dalam presentasinya, Deputi VI menjelaskan bahwa NCICD merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang menjadi kebijakan presiden.

Baca: Cari Kadis Potensial, Prof Nurdin Abdullah Minta Bantuan Fakultas Kehutan Unhas

"Hal ini tertuang dalam Perpres No. 3 Tahun 2016 dan Perpres No. 58 Tahun 2017. Sebagai implementasi, pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR telah menandatangani MOU dengan Pemerintah Korea Selatan dan Pemerintah Belanda," jelas Dr Wahyu Utomo dalam siaran pers Unhas, Kamis (2/8/2018).

Adapun peran Korea Selatan dalam proyek tersebut adalah membantu penyusunan aspek teknik, feasibility studies, dan business development plan.

Selain memperoleh gambaran tentang pembangunan Teluk Jakarta, juga diadakan briefing dari pihak KOICA untuk merancang kegiatan selama kunjungan di Korea.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved