Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kecewa, Ibu-ibu Kampung Maricayya Seruduk Kantor PDAM Bantaeng

Belakangan tagihan air pun dirasanya melonjak drastis namun tidak sebanding dengan pelayanan yang didapatkan.

Penulis: Edi Hermawan | Editor: Hasriyani Latif
edi hermawan/tribunbantaeng.com
Sejumlah Ibu Rumah Tangga (IRT) dari Kampung Maricayya, Jl Dr Ratulangi, Kecamatan Bantaeng, mendatangi kantor PDAM Bantaeng, Kamis (26/7/2018). 

Laporan Wartawan TribunBantaeng.com, Edi Hermawan

TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Sejumlah Ibu Rumah Tangga (IRT) dari Kampung Maricayya, Jl Dr Ratulangi, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, mendatangi kantor PDAM Bantaeng, Kamis (26/7/2018).

Kedatangan mereka untuk menyampaikan komplain karena sudah seminggu air PDAM tidak mengalir.

"Ini sebagai bentuk kekecewaan kami karena sudah seminggumi tidak mengalir air," kata Indah kepada TribunBantaeng.com.

Dia mengaku kecewa dengan pelayanan PDAM, sebab pembayaran dilakukan lancar dalam setiap bulannya. Tetapi tidak sebanding dengan pelayanan yang diberikan manajemen PDAM.

Karena air PDAM tidak mengalir, terpaksa warga menggunakan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari, baik untuk memasak, mencuci, dan untuk mandi.

Baca: Pipa PDAM Bocor di Parepare Poros Trans Sulawesi, Rawan Lakalantas

Baca: Ini Penyebab Gangguan Distribusi Air PDAM di Jalan Lingkar Parepare

"Semenjak tidak mengalir, terpaksa kami angkat air dari sumur tetangga. Untuk memenuhi kebutuhan air kami," ujarnya.

Pihaknya juga berharap PDAM segera menyelesaikan persoalan distribusi air tersebut. Jika tidak maka mereka mengancam untuk tidak lagi membayar tagihan.

Apalagi, belakangan tagihan air pun dirasanya melonjak drastis namun tidak sebanding dengan pelayanan yang didapatkan.

Para IRT ditemui oleh Bagian Tehnik PDAM, Iskandi yang menyampaikan permohonan maafnya atas ketidaknyamanan tersebut.

"Kami mohon maaf, tapi saat ini juga saya sudah perintahkan anggota untuk memperbaiki penyebab tidak mengalirnya air. Semoga hari ini juga bisa terdistribusi dengan baik," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa lonjakan pembayaran bisa jadi disebabkan oleh bagian pencatatan yang pada prosesnya kadang terkendala cuaca sehingga keliru dalam proses pencatatan. "Ke depan kami akan perbaiki hal itu," ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved