Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gegara Bukunya Hilang, Siswa SD Tikam Teman Sebangku Hingga Tewas, Ini 5 Faktanya

Gegara bukunya hilang, seorang murid SD di Kecamatan Cikajang, tewas setelah ditusuk teman sebangkunya.

Editor: Sakinah Sudin
Ilustrasi (KOMPAS.com/LAKSONO HARI WIWOHO) 

"Secara spontan, MH mengambil gunting dan menusukkan ke FDL di bagian belakang kepala dan punggung," ujar Budi di Mapolres Garut, Selasa (24/7).

FDL yang bersimbah darah kemudian dilihat oleh seorang warga yang melintas. Korban lalu dibawa ke Puskesmas pembantu Cikandang.

"Korban lalu mendapatkan pengobatan di Puskemas. Luka akibat tusukan gunting itu mendapat dua jahitan. Saksi yang membawa ke Puskesmas lalu menyerahkan korban ke pihak sekolah. Guru di sekolah lalu memberitahu keluarga korban," katanya.

Dari hasil keterangan, tambah Budi, korban dan pelaku masih memiliki hubungan saudara.

Menurutnya, keluarga korban tak melapor atas kejadian tersebut. Meski begitu, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.

Baca: Atas Nama Rakyat, Sekretaris PKS Barru Ikut Bertarung di Pileg 2019

Baca: Sungguh Malang, Seorang Pria Tewas Tertabrak Kekasihnya saat Halangi ke Luar Negeri

Sementara itu, ayah korban, Feri (38) mengatakan ia mendapat laporan jika anaknya ditikam oleh MH sekitar pukul 12.00 oleh teman sekelasnya.

Setelah mengetahui kabar tersebut, kemudian Feri bersama istrinya Tuti Atmawati (32), segera mendatangi lokasi kejadian dan melarikan FDL ke Puskesmas Cikandang.

Anaknya tersebut kemudian mendapatkan pertolongan pertama oleh pihak puskesmas berupa jahitan di bagian kepala. "Kondisi anak saya sudah setengah sadar," ujarnya.

Setelah mendapat pertolongan pertama di Puskemas, kemudian FDL dibawa oleh pihak keluarga ke kediamannya.

Namun pukul 15.00, FDL mengalami muntah-muntah dan sempat mengalami kejang, selama beberapa menit. Saat diperiksa, banyak ditemui luka lebam di bagian punggung, wajah, dan pinggang.

Melihat kondisi FDL semakin mengkhawatirkan, dirinya melarikan FDL ke salah satu klinik IGD yang berada Cikajang.

"Waktu dibawa ke klinik, kondisi anak saya belum sadar juga. Ya sudah kami bawa kembali ke rumah," katanya.

Keesokan harinya pada pukul 10.00, FDL kembali mengalami kejang hingga keluar busa bercampur darah. Panik melihat kondisi anaknya ia kembali membawa FDL ke klinik IGD.

"Namun di perjalanan anak saya sudah tidak bernyawa. Saya lalu membawa kembali anak saya ke rumah. Saya juga menolak autopsi karena sudah menerima kematian anak saya," kata Feri.

Baca: Yuk Intip Profil Osis SMA Gamaliel Makassar

Baca: Maccon Produsen Bata Ringan Kumpulkan 100 Tukang di Palopo

4. Punya hubungan saudara

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved