7 Fakta Seputar KM Lestari Maju Tenggelam di Selayar. Kronologi & Spesifikasi Kapal
Lebih lengkap, berikut 7 fakta seputar tenggelamnya kapal penumpang ini dihimpun Tribun-timur.com:
16. Wanita bernama Marwani, usia 40 tahun, alamat di Sappang Herlang Singa, Kabupaten Bulukumba.
17. Wanita bernama Hajjah Salmiah, usia 55 tahun, alamat di Kabupaten Sinjai.
18. Pria bernama A Abd Rasyid, usia 40 tahun, alamat di Jalan Pahlawan, Benteng, Kepulauan Selayar, namun memiliki keluarga di Pajjukukang, Kabupaten Bantaeng.
19. Pria bernama Suryono, usia 55 tahun, alamat di Bonehalang, Kepulauan Selayar.
20. Mayat perempuan, usia sekitar 3 tahun, tanpa identitas.
21. Laki-laki yang telah diambil keluarganya.
22. Laki-laki usia sekitar 2 tahun tanpa identitas.
23. Wanita usia sekitar 70 tahun tanpa identitas.
24.Wanita usia sekitar 35 tahun tanpa identitas.
25. Perempuan usia sekitar 20 tahun tanpa identitas.
4. Jadi Perhatian Media Asing
Koran asal Singapura,The Straits Times melalui lamannya Straitstimes.com melansir berita berjudul 'Death toll in Indonesia ferry accident rises to 24: Official'.
Dalam beritanya, The Straits Times menulis, sedikitnya 24 tewas, termasuk anak-anak setelah sebuah feri kandas di lepas pantai Indonesia.
Insiden mematikan itu datang pada hari yang sama ketika pihak otoritas secara resmi membatalkan pencarian lebih dari 160 orang yang masih hilang setelah feri lain tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara, 2 pekan lalu.
Foto menunjukkan sejumlah penumpang bergelantungan di dinding kapal, sementara lainnya loncat menunggu bantuan.
5. Desakan Bangun Jembatan
Karamnya Kapal Motor (KM) Lestari Maju di Perairan Selayar, Selasa (3/7/2018) siang, membuat anggota Komisi VII DPR RI Mukhtar Tompo prihatin.
Legislator asal Jeneponto yang membidangi masalah energi sumber daya mineral riset dan teknologi serta lingkungan hidup itu mendesak pemerintah pusat segera membangun jembatan dari Bira, Bulukumba, ke Pammatata, Selayar.
“Pemerintah pusat perlu segera memprioritaskan Pembangunan Jembatan Bira-Pammatata yang menghubungkan Kabupaten Bulukumba dengan Selayar, sebagaimana Jembatan Suramadu yang menghubungkan antara Surabaya dan Madura,” jelas Mukhtar.
Menurutnya, presiden harus peka dengan musibah besar yang menewaskan 25 warga (jumlah korban yang rilis polisi, Rabu dini hari ini).
“Pembangunan harus adil, jangan hanya di Pulau Jawa,” tegas Mukhtar yang juga Anggota DPR RI Fraksi Hanura dapil Sulsel 1 itu.
Alumnus Pondok Pesantren DDI Kassi Jeneponto itu mengingatkan, jika Jembatan Bira-Pammatata tak dibangun, maka Visi Nawacita Jokowi-JK "membangun Indonesia dari pinggiran dan memprioritaskan Kawasan Timur Indonesia (KTI)" hanya ilusi.
Jarak dari Bira ke Benteng, Selayar, sekitar 57.3 km. Sedangkan jarak dari Bira ke Pammatata hanya sekitar 26,9 km. Jika ditempuh dengan Kapal Veri, dari Bira ke Pammatata membutuhkan waktu sekitar 2 jam.
Bandingkan dengan jarak dari Surabaya ke Madura yang mencapai 95,6 km. Suabaya-Madura bisa disatukan lewat Jembatan Suramadu. Jembartan sepanjang 5.438 meter yang diresmikan tahun 2009 ini menelan anggaran Rp 4,2 triliun.
6. Kapal Berusia 30 tahun.
Diproduksi pada tahun 1988 oleh Kamishima Shipbuildibf di Hiroshima, Jepang.
Dengan spesifikasi detail berikut:
* nomor International Maritime Organization (IMO) 8720541
* berat 749 GT
* deadweight (DW) 699 ton.
* kecepatan mesin 11 knot.
* panjang 56,9 meter + tinggi (beam) 9,5 meter + draught 3,15 meter
Sudah waktunya diganti?