Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

NH Aziz

Risman Pasigai Sebut Pernyataan Nurdin Halid Dipelintir

NH dituduh ingin meminjam duit dari cukong. Padahal, pasangan abd Aziz Qahhar Mudzakkar itu yang paling getol menyuarakan 'perang' terhadap cukong.

Penulis: Abdul Azis | Editor: Suryana Anas
handover
Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Partai Golkar Sulsel Risman Pasigai 

Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Aziz

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR --Statement Nurdin Halid (NH) yang mengungkap dugaan kecurangan pada Pilgub Sulsel 2018 disinyalir membuat 'panas' antek cukong maupun salah satu menteri yang mengintervensi pesta demokrasi. Pernyataan NH dipelintir.

Ketua Koordinator Bidang Pratama DPP Golkar itu difitnah menuduh dua sahabatnya yang merupakan menteri Kabinet Kerja yakni Airlangga Hartarto (Menteri Perindustrian) dan Idrus Marham (Menteri Sosial).

Dari rilis yang diterima Tribun, Fitnah terhadap NH pertamakali dipublikasikan melalui salah satu portal berita. Berita dibuat tanpa konfirmasi dan sebatas opini.

NH bahkan dituduh ingin meminjam duit dari cukong. Padahal, pasangan abd Aziz Qahhar Mudzakkar itu yang paling getol menyuarakan 'perang' terhadap cukong.

Ditilik dari jejak pemberitaannya, portal berita tersebut sendiri memang kerap menyerang NH-Aziz dan pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka).

Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD I Golkar Sulsel, Muhammad Risman Pasigai, mengungkapkan informasi yang dimuat di salah satu portal berita itu jelas hoax.

Narasumber yang dipakai yakni pengamat politik dan kebijakan publik, M Saifullah, sangat tendensius dan tidak memperlihatkan kecerdasan intelektual.

Saifullah memelintir pernyataan NH dengan niat mengadu domba. Tak hanya itu, ia dengan keji menuduh NH tanpa data dan bukti.

Risman mencontohkan tuduhan keterlibatan Airlangga dan Idrus sebagai menteri yang mengintervensi pilkada, muaranya sebatas ingin mengadu domba.

Terlebih, NH tidak pernah menyebut Airlangga dan Idrus sebagai menteri Kabinet Kerja yang mengintimidasi bupati demi kepentingan pilkada.

Secara logika, tidak mungkin pula dua menteri dari Golkar itu yang dimaksud NH. Bahkan, Airlangga dan Idrus yang membantu NH dengan menjadi juru kampanye nasional pada kampanye akbar.

"Jelas bukan Pak Airlangga dan Pak Idrus yang dimaksud Pak NH. Keduanya adalah sahabat dan kolega NH di DPP Golkar. Tapi, heran juga kenapa pengamat ini (Saifullah) malah memelintir pernyataan Pak NH. Kelihatannya sih, mau adu domba tapi Golkar solid dan tidak terpengaruh dengan itu," kata Risman, Kamis (28/6/2018) malam dalam rilisnya.

Risman menyebut tanpa menyebutkan nama, publik sebenarnya bisa mengetahui siapa menteri Kabinet Kerja yang mengintervensi Pilgub Sulsel 2018.

Lagi pula, NH dalam berbagai kesempatan sudah memberikan clue mengenai menteri yang erat kaitannya dengan cukong dan mengintervensi pilkada.

"Intinya ya menteri yang dimaksud bukan dari pengurus parpol. Jadi tidak mungkin Pak Airlangga dan Pak Idrus," tuturnya.

Lebih jauh, Risman juga menyoroti sosok M Saifullah yang tiba-tiba muncul 'menyerang' NH atas pernyataan keterlibatan cukong dan intervensi menteri.

Jangan-jangan, kata dia, pengamat ini merupakan antek-antek cukong atau menteri sang pengintervensi tersebut.

Terlebih, keterangan yang disampaikannya sangat tidak beretika. Malah, pernyataannya yang menyerang pribadi NH dan menuduh tanpa bukti telah menunjukkan kebodohannya.

"Yang namanya pengamat sejatinya memiliki kecerdasan intelektual dan tidak tuna etika. Ya heran juga Saifullah ini menyerang pribadi dan melakukan fitnah. Yang disampaikannya hoax, tidak ada buktinya ya sebatas menuduh. Semoga Saifullah ini bukanlah antek cukong atau menteri yang tersinggung itu," ujarnya.

Rekam jejak Saifullah sendiri bila ditelusuri di mesin pencari Google kerap berbicara tatkala salah satu menteri Kabinet Kerja diserang. Ia aktif bersuara membela sang menteri tersebut.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved