Jelang Hari Pencoblosan, Danny Pamanto Kumpulkan HP Pejabat Pemkot Hingga Ancam Copot 27 Lurah
Usai Rakor secara tertutup, mantan bakal calon Gubernur Gorontalo ini mendadak mengunjungi kantor KPUD Kota Makassar
Kepada sejumlah wartawan usai Rakor di Balaikota, Danny berjanji memberi peringatan tahap pertama dan kedua (SP 1 dan SP 2) bagi 27 lurah yang teridentifikasi tidak netral.
“Jangan-mi saya sebut, itupun pada fase pengaduhan masyarakat Minggu lalu. Untuk Minggu ini, ada masuk lagi," katanya seraya menyebut dirinya sudah mengantongi beberapa bukti.
Wali Kota Makassar masih memberi kesempatan kepada 27 aparat pemerintahan level kelurahan ini untuk mengklarifikasi dan membuktikan netralitas mereka pada Pilkada.
“Sampai besok (hari ini), kalau besok tidak ada perubahan, hari Kamis (28/6/2018) saya kasih SP 3, dan segera bukan hanya kita laporkan ke Panwas bukan hanya non-jobkan, tapi ASN-nya terancam," kata Danny secara tegas.
Saat meninjau kantor KPUD Makassar, Danny mengaku melihat potensi kecurangan.
Distribusi Logistik Lambat
"Nah saya melihat, dari Pilkada sebelumnya itu minus satu hari itu segala kelengkapan sudah siap tinggal mendistribusikan ke semua TPS. Nah, sekarang ini masih banyak yang ditunggu. Nah, ini perlu warning kepada KPU untuk betul-betul melihat ini, karena ini bisa mengancam kelangsungan Pilkada di Kota Makassar," jelasnya.
Danny melihat adanya potensi kecurangan dari lambannya proses ini.
"Kalau waktunya sempit maka karena keadaan terburu-buru maka seluruh peluang terhadap segala kemungkinan kecurangan itu akan muncul dengan sendirinya termasuk persoalan neteralitas ASN," ungkapnya.
Di Makassar, terdaftar 990.836 jiwa dalam daftar pemilih tetap yang akan memilih di 2.670 TPS yang menyebar di 153 kelurahan, 15 kecamatan.(*)
