HARU! Wanita Paruh Baya Terus Duduk di Tepi Danau Toba, Tunggu Suami Korban Kapal Sinar Bangun
Memasuki hari ke-6 pascatenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Senin (18/6/2018),
Sebelum meletakkan beberapa lembar sirih di pinggir danau, putri bungsu Maria, Eva Kristiani Nainggolan (15), memanjatkan doa.
Ia berdoa sambil menggenggam sirih.
Selain sirih, keluarga Maria juga meletkkan dua botol minuman tradisional juga diletakkan di pinggir danau.
Baca: Jangan Lewatkan Bazar Umrah Al Jasiyah, Cicilan Mulai Rp 800 Ribu
Baca: Gabung NasDem, Tasming Hamid Kirim Surat Pengunduran Diri ke Demokrat
Baca: AIM-beNAR Kampanye Siang Ini, Ini Arahan Kapolres Polman untuk Personelnya
Minuman tersebut merupakan kegemaran Loncer.
"Suami saya suka minuman itu. Jadi, ini upaya memanggil roh suaminya saya agar timbul," katanya.
Maria menilai tim gabungan pencarian korban tak menunjukkan perkembangan.
Bahkan menurutnya, alat canggih dan personel yang mencapai ratusan orang belum memberi tanda-tanda ada harapan.
Selain Maria, puluhan keluarga korban KM Sinar Bangun memilih untuk bertahan di Dermaga Tigaras.
Mereka rela panas-panasan di bawah terik matahari untuk menanti kapal yang datang membawa korban hilang.
Baca: VIDEO: Selfi KDI Ajak Warga Makassar Ramaikan Kampanye Akbar Appi-Cicu Siang Ini
Baca: Soal Kasus Rastra, Taufan Pawe: Keterangan Saksi Tidak Benar dan Rekayasa
Pemerintah Kabupaten Simalungun telah mengarahkan keluarga korban untuk menunggu di RSUD Rodenhaim Pematangraya.
Namun, beberapa keluarga memilih bertahan di Dermaga Tigaras.
Mereka menggelar tikar dan makan di pinggir danau.
Maria mengatakan, lebih baik menunggu di sini dibanding tak ada juga yang ditunggu di RSUD Rodenhaim Pematangraya.
"Lebih baik di sini kami nunggu dibanding di sana. Kami duduk di sini. Kami nggak mengganggu petugas," katanya.
Secara terpisah, Bupati Simalungun Jopinus Ramli Saragih mengimbau keluarga korban untuk langsung menuju posko yang telah disediakan.
