Dimas Kanjeng Taat Pribadi Kembali Muncul dengan Setumpuk Uang, Terungkap inilah Sosok Gurunya
Dimas Kanjeng diduga telah melakukan penipuan dengan ilmu 'Penggandaan Uang' yang dimilikinya.
Biasanya masing - masing tenda ini sudah dikelompokkan.
Artinya, pengikut asal Makassar berkumpul dengan Makassar, Pasuruan juga Pasuruan.
"Tujuannya untuk mempermudah yayasan menghafal masing - masing para pengikut, jadi lebih enak dikelompokkan," katanya.
Menurutnya, aktivitas sehari-hari hanya diisi dengan ibadah.
Mulai pagi, sampai malam, pengikut diajak untuk salat lima waktu berjamaah. Selepas magrib, biasanya melakukan istighosah bersama.
"Saya rasa tidak ada yang menyimpang dari ajaran agama yang ada. Semuanya sesuai dengan aturan yang ada," katanya.
Pengikut lainnya, Anang, mengatakan bahwa semua pengikut di padepokan ini sangat rukun.
Menurutnya, ribuan pengikut di padepokan ini memiliki latar belakang, suku, budaya, dan agama yang berbeda. Hampir semua agama ada di padepokan, mulai Hindu, Budha, Islam, Kristen, dan Katholik.
"Tidak ada perpecahan satu sama lain. Kamo rukun di sini kok," ungkapnya.
Kata Anam, di padepokan diajarkan arti keikhlasan sesungguhnya.
Menurutnya, apapun yang sudah dikeluarkan harus ikhlas, tidak boleh mengeluh meski dalam kondisi apapun.
"Yang mulia itu justru melatih kami menjadi manusia yang sabar dan ikhlas. Kami diminta untuk tirakat sebanyak mungkin, saya rasa ini bukan sesat kok," pungkasnya.
Pengakuan korban
Sejak awal sudah penuh rekayasa. Begitulah Dimas Kanjeng Taat Pribadi, pengasuh dan guru besar padepokan yang dipakai menggandakan uang.
Pria yang memiliki hobi memburu barang gaib ini merangkak naik bisa terkenal berkat orang-orang dekatnya, salah satunya Ismail Hidayat.