Duga Ada Korupsi di Dinas Pertanian Bulukumba, FORMAB Unjuk Rasa di Kejati Sulsel
Unjuk rasa tersebut merupakan upaya untuk mempertanyakan dugaan korupsi di Kantor Dinas Pertanian Bulukumba
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan TribunBulukumba.com, Firki Arisandi
TRIBUNBULUKUMBA.COM, MAKASSAR - Forum Pemuda dan Mahasiswa Bersatu (FORMAB), berunjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel.
Unjuk rasa tersebut merupakan upaya untuk mempertanyakan dugaan korupsi di Kantor Dinas Pertanian Bulukumba, terkait proyek bantuan sosial (Bansos) program upaya khusus (Upsus) Nasional Kementrian Pertanian RI untuk tanaman Kedelai.
Menurut salahsatu peserta aksi via rilisnya, Selasa (5/6/2018), Saril CH, dugaan korupsi Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Bulukumba, diduga terjadi pada tahun anggaran 2015.
"Diduga penyaluran bantuan dana untuk 45 kelompok tani dirampok Rp10 juta per kelompok tani. Dari Rp48 juta yang Seharusnya diberikan, realisasinya hanya Rp38 juta perkelompok sehingga indikasi dugaan kerugian negara mencapai Rp 450 juta," ujar Saril C.H, yang merupakan putra asli Bulukumba.
Saril menambahkan dalam penggunaan dan penyaluran bantuan tersebut dinilai tidak transparan sehingga membuat proyek tersebut menuai banyak masalah.
Terlebih, tambah dia, dibeberapa wilayah penanaman kedelai mengalami gagal panen seperti di Kecamatan Bontobahari dan Bontotiro.
"Kami berharap selaku kontrol sosial yang senantiasa mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah meminta agar pihak Kejati Sulsel secepatnya melakukan penyelidikan terkait apa yang menjadi tuntutan kami," jelas Saril.
Selain itu, FORMAB juga mendesak Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulsel untuk kooperatif dalam menuntaskan kasus tersebut.
"Jika tidak, kami dari FORMAB dan putra daerah Bulukumba lainya akan melakukan konsolidasi dan aksi besar-besaran," tambahnya.
