Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Menteri Basuki Minta PII Siapkan SDM Insinyur Muda Kompeten di Era Industri 4.0

tantangan revolusi industri keempat (Industri 4.0) adalah tersedianya tenaga insinyur muda yang tangguh dan sarat akan kompetensi.

Editor: Arif Fuddin Usman
Menteri Basuki Minta PII Siapkan SDM Insinyur Muda Kompeten di Era Industri 4.0 - 20180602_pii_1_20180603_025959.jpg
handover
Peserta Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) 2018 berfoto bersama Menteri PUPR Basuki Hadimulyono di Universitas Brawijaya Malang, Jumat (1/6/2018).
Menteri Basuki Minta PII Siapkan SDM Insinyur Muda Kompeten di Era Industri 4.0 - 20180602_pii_2_20180603_030113.jpg
handover
Menteri PUPR Basuki Hadimulyono saat membuka Peserta Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) 2018 di Universitas Brawijaya Malang, Jumat (1/6/2018).

TRIBUN-TIMUR.COM, MALANG - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta organisasi Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyiapkan insinyur-insinyur muda sarat kompetensi di era Revolusi Industri generasi keempat (4.0).

Hal itu diungkapkan Basuki saat memberikan sambutan mewakili Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) 2018, di Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, Jumat (1/6/2018).

Baca: HBH Ika Teknik Unhas 2018, Sinergi dengan Pihak Kampus, Bakal Diteken MoU antara Ikatek dan FT Unhas

Baca: Panpel HBH Ikatek Unhas Rakor di Kitchennette Senayan City, Ini Hasilnya

Baca: Jelang Reuni Nasional dan HBH IKA Teknik Unhas, Begini Kesiapan Panitianya

Dikutip dari rilis yang diterima tribun-timur.com, Sabtu (2/6/2018), tantangan revolusi industri keempat (Industri 4.0) adalah tersedianya tenaga insinyur muda yang tangguh dan sarat akan kompetensi. Hal ini untuk mendukung pembangunan nasional.

"Pembangunan yang telah kita capai hari ini, tentunya tidak terlepas dari peran Sumber Daya Manusia (SDM) bidang keinsinyuran. Saya mengajak para insinyur untuk lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi era digital yang semakin canggih dan terus berkembang," ujarnya.

Hadir dalam acara tersebut Rektor Universitas Brawijaya M Bisri, Ketua Umum PII Hermanto Dardak, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Danis H. Sumadilaga.

Baca: Jelang PSM Vs Borneo FC, Coach Robert Penasaran Kemampuan Bruce, Kamis Ini Ditunggu Nasibnya?

Baca: Selama Ramadan, Gelandang PSM Ini Perbanyak Baca Al Quran, Sudah Berapa Juz?

Lalu Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII Surabaya I Ketut Darmawahana, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Fauzi Idris, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.

2019, Pembangunan SDM

Lebih lanjut, Basuki menjelaskan pada tahun 2019 mendatang, Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla selain berfokus membangun infrastruktur, juga mulai berfokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM).

"Seperti kita ketahui bahwa industri 4.0 merupakan era digitalisasi, dimana dibutuhkan persaingan inovasi dan keahlian. Untuk itu butuh penguatan pembinaan SDM di Perguruan Tinggi, Politeknik, Pesantren, dan SMK," katanya.

Untuk itu, Basuki meminta peran organisasi profesi insinyur yakni PII agar dapat membina para insinyur muda dan sebagai wadah berbagi pengetahuan guna mengikuti perkembangan zaman. Dan sejauh ini PII dinilai sebagai organisasi profesi insinyur, yang sangat prestisius.

Baca: Jelang Persipura Vs PSM, Tekad Peter Butler Kembali ke Puncak, Robert Tunggu Recovery

Baca: Jelang Persipura Vs PSM, Tantangan 4 Hari, Pantang Hilang Poin di Mandala, Ini Target PSM

"PII diharapkan dapat mengambil peran yang maksimal dalam menyiapkan sumber daya keinsinyuran, baik sumber daya manusia maupun teknologinya yang saat ini sangat dibutuhkan," ujarnya.

Terlebih, lanjut Basuki, PII juga telah menjadi mitra kerja Kementerian PUPR yang banyak berkontribusi dalam pembangunan nasional, terutama dalam memberikan masukan dan ide-ide di bidang konstruksi.

Pelibatan Organisasi PII

Selain itu, Basuki juga mengemukakan pada momen terbentuknya Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) beberapa waktu lalu, PII banyak turut andil dalam evaluasi sejumlah proyek konstruksi layang.

"PII juga teribat dalam Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) khususnya dalam evaluasi kesiapan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang sebagian besar konstruksinya berupa jembatan panjang," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved