Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penetrasi Uang Elektronik Makassar Paling Lambat, Ini Kata Pengelola Tol

Kendala utama adalah kemauan pengguna jalan untuk melakukan isi ulang kartu dan penyediaan lokasi top up yang memadai.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/MUH ABDIWAN
Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) bersama pihak perbankan melakukan Sosialisasi penggunaan uang elektronik (Unik) di gerbang Galuku Bodoa lurusan Jl AP Pettarani Makassar Jumat (22/9). Mulai Oktober 2017, pemerintah akan memberlakukan sistem transaksi non-tunai di seluruh gerbang tol demi mengurangi kemacetan sebagai imbas dari transaksi di pintu tol. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penetrasi kartu Uang Elektronik (Unik) di jalan tol Kota Makassar diklaim Direktur Teknik dan Oprasi PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)-PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) Ismail Malliungan masih ada di posisi 54 persen dari total kendaraan yang lalu-lalang sekitar 105 ribu-110 ribu kendaraan.

Saat dihubungi Rabu (23/5/2018) Ismail menuturkan, penetrasi Unik di Kota Makassar masih sangat minim. Bahkan paling lambat di seluruh Indonesia.

"Sejak akhir tahun lalu hingga kini pergeseran presentase pengguna unik hanya 4% hingga Mei ini. Ini memperlihatkan masyarakat belum sadar betul terkait penggunaan Unik ini," katanya.

Kendala utama adalah kemauan pengguna jalan untuk melakukan isi ulang kartu dan penyediaan lokasi top up yang memadai.

Padahal Badan Pengatur Jalan Tol (BUJT) terus meningkatkan fasilitas pendukung berupa Gerbang Tol Otomatis (GTO) dan memfasilitasi bank untuk lokasi top up.

"Dan Bank Mandiri per Maret lalu sudah membuka layanan top up di gerbang tol. Nah kami harapkan masalah top pengguna Tol bisa teratasi," ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved