Ini Alasan Fraksi Golkar Sulsel Keluarkan Rahmansyah dan Risma
Hoist Bachtiar menanggapi protes Rahmansyah yang dicoret dari Fraksi Partai Golkar DPRD Sulsel
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Anggota Fraksi Partai Golkar Sulsel, Hoist Bachtiar menanggapi protes Rahmansyah yang dicoret dari Fraksi Partai Golkar DPRD Sulsel.
Plt Ketua Golkar Gowa ini mengatakan Rahmansyah dan Risma Kadir Nyampa mendukung bukan usungan Partai Golkar.
Partai berlambang beringin menganggap Rahman dan Risma mendukung kandidat gubernur dan wakil gubernur Sulsel, Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar.
Padahal, Golkar mendukung dan mengusung Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar.
"Fraksi Partai Golkar bukan kejam, tapi tegas. Ini menyangkut perintah partai yang tidak dijalankannya," ujarnya via rilis ke Tribun, Rabu (23/5/2018).
Anggota Komisi C DPRD Sulsel ini memberikan nasihat bahwa apa yang dilakukan keduanya tentu adalah sebuah kesalahan serta tidak diakui partai.
"Jadi sudahlah, jalani saja pilihan itu. Mereka sudah memilih jalannya masing-masing dengan tidak mentaati perintah partai," katanya.
Terpisah, Rahmansyah mengatakan sudah menjalankan tugasnya sebagai pengurus Golkar dengan memenuhi kewajibannya.
Anggota DPRD Sulsel dari daerah pemilihan Gowa-Takalar ini mengatakan masih banyak urusan prinsip yang harus diurusi Partai Golkar ketimbang urusan Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPRD.
Rahmansyah dan Risma Kadir Nyampa saat ini masih melakukan upaya klarifikasi di DPP Partai Golkar.
Dalam peraturan organisasi (PO) Partai Golkar, setiap kader bisa melakukan klarifikasi dalam partai setelah keluarnya surat pemecatan.
Ia mengatakan sikap yang dia tunjukkan bersama Rismawati Kadir Nyampa, adalah bentuk perlawanan terhadap kebijakan Nurdin Halid (NH) selaku Plt Ketua Golkar Sulsel dan bukan melawan partai. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/bantaeng_20180222_171002.jpg)