Dua Dosen Umma Maros Ikuti Seminar Ekonmi di Seoul Korsel, Ini Ilmu yang Didapat
Nurjaya dan Zainal lolos ke Seoul setelah mengikuti rangkaian seleksi makalah berkaitan dengan bisnis dan ekonomi.
Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Dua Dosen Universitas Muslim Maros (Umma), Muhammad Nurjaya dan Zainal Abidin berada di Seoul, Korea Selatan, untuk mengikuti seminar Internasional.
Seminar yang digelar selama dua hari tersebut bertema International Conference on Interdisplinary in Business, Economy, Management and Social Studies.
Nurjaya dan Zainal lolos ke Seoul setelah mengikuti rangkaian seleksi artikel atau makalah berkaitan dengan bisnis dan ekonomi. Keduanya ke memaparkan artikel dan makalahnya tersebut.
Nurjaya mengaku bangga bisa menjadi peserta kegiatan skala Internasional tersebut. Pasalnya, dia membawa nama Indonesia untuk bersaing dengan negara lain di Seoul.
"Kami bangga. Kami tidak lagi membawa nama Umma atau Sulsel, akan tetapi membawa nama Indonesia. Seminar Internasional ini adalah kegiatan yang sangat luar biasa. Banyak perwakilan negara yang hadir," katanya, Rabu (23/5/2018).
Pada kegiatan seminar tersebut, Nurjaya mengaku, mendapat banyak ide tentang penelitian di masa depan. Berbagai pengalaman atau hasil penelitian yang disampaikan oleh Thailand, Hongkong, dan Korea Selatan.
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Umma ini, akan lebih semangat untuk meningkatkan penelitian kedepannya. Apalagi, dia sudah berbekal banyak pengetahuan dari Korea.
Selain itu Mahasiswa Doktoral Ilmu Administrasi Publik tersebut, juga mengaku kagum terhadap pembangunan Korea Selatan yang berkembang pesat.
"Korsel mampu membangun negaranya menjadi negara maju. Padahal, mereka hanya dua hari lebih tua usia kemerdekaannya dibanding kita, yakni 15 Agustus 1945," katanya.
Sementara, Zainal Abidin mengatakan, keikutsertaannya pada seminar tersebut tidak terlepas dari kerja keras pada tahapan seleksi, hingga tingkat nasional.
"Sebelum berangkat ke Seoul, kami melalui tahapan seleksi yang ketat dan panjang. Tapi kami yakin bisa menyusun artikel dan melewati serangkaian seleksi tersebut," katanya.
Dia mengatakan, bernagai masukan dan kritikan terhadap hasil penelitiannya saat dipaparakan di Seoul. Kritikan tersebut akan menjadi bahan perbaikan penelitian kedepannya.
"Kami mendapat banyak masukan yang membangun. Kami akan berusaha meningkatkan kualitas hasil penelitian. Setiap hasil penelitian akan dipublikasikan pada Jurnal Internasional," katanya. (*)
