Bom di Surabaya
Tak Mau Belajar PKn, Ini 3 Fakta Mengejutkan Anak Perempuan Pelaku Bom Surabaya, Cita-citanya Ngeri
Satu pelaku bom di gereja Surabaya adalah seorang anak perempuan berusia 9 tahun.
TRIBUN-TIMUR.COM - Satu pelaku bom di gereja Surabaya adalah seorang anak perempuan berusia 9 tahun.
Dia mendapat tugas melakukan pengeboman di GKI Jalan Diponegoro, Surabaya bersama ibu dan saudara perempuannya.
Menanggapi kasus ini, seorang netizen mengungkap sebuah hal mengejutkan.
Baca: INNALILLAHI! Pelawak Gogon Srimulat Meninggal Dunia, Sempat Mengeluhkan Hal Ini
Baca: Lima Legislator Gerindra di Soppeng Daftar Lagi Jadi Caleg
Hal ini diketahui dari unggahan Instastory Kunto Aji di Instagram @kuntoajiw, pada Minggu (13/5/2018).
Awalnya, Kunto Aji mengunggah Instastory berupa capture cuitan Twitter tentang kejadian bom di GKI Jalan Diponegoro.
Kemudian, seorang netizen membalas unggahan Kunto Aji tersebut.
Baca: Ikut Aksi Bom Bunuh Diri Bersama Ortu, Anak Perempuan Ini Selamat, Mukjizat? Ada Videonya
Baca: Pascateror Bom Surabaya, Polisi Kumpulkan Ormas dan Tokoh Agama di Jeneponto
Netizen tersebut mengatakan jika rumah pelaku dekat dengan rumahnya.
Tak hanya itu, seorang kerabat dari netizen itu mengenal dengan pelaku.
Tribun Video melansir percakapan Kunto Aji dengan netizen.
Baca: Andi Irwan Hamid - Alimin Siapkan Program Utama untuk Petani
Baca: Nilainya Fantastis, TPP ASN di Bantaeng Disebur Hanya Untungkan Pejabat
"Sekarang rumahnya udah ketemu dan deket rumahku, masih ada bom aktifnya", tulis netizen.
"Astaghfirullah. Itu tetangga? Orangnya gimana sih?", jawaban Kunto Aji.
Netizen menjelaskan bahwa pelaku teman SD dari saudaranya.
Baca: Kapolres Gowa Langsung Semangati Anak Peserta Sunatan Massal
Baca: Ikut Kampanye, Anggota DPRD Parepare Wajib Cuti dan Dilarang Pakai Kendaraan Dinas
"Beda komplek sih tapi kebetulan anaknya satu sd sama anak tante, kalo pelajaran agama sama pkn gamau ikut, kalo ditanya cita citanya mau mati sahid", jelas netizen.
Mengetahui hal ini Kunto Aji mengaku sedih.
"Gw sedih banget, karena gw ngebayangin si anak yang jadi korban doktrin bapak ibunya. Semoga diampuni dosamu ya nak," tulis Kunto Aji pada Instastory selanjutnya.
Baca: Andi Irwan Hamid - Alimin Siapkan Program Utama untuk Petani
Baca: Banjir Air Mata, Sule Peluk Rizky Febian yang Menangis Saat Nyanyikan Kesempurnaan Cinta
Diberitakan sebelumnya, telah terjadi ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) pagi.
Tiga Gereja itu, yakni Santa Maria di Ngagel, GKI di Jalan Diponegoro, dan Gereja di Jalan Arjuno.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan pelaku pengeboman adalah satu keluarga.
Baca: Tulisan Denny Siregar Berjudul Membunuh Jokowi Bikin Netizen Riuh, Begini Isinya
Baca: Sebut Bom di Gereja di Surabaya Hanya Pengalihan Isu, Wanita Cantik Ini Dapat Petakanya
Berikut data identitas pelaku bom bunuh diri di 3 gereja berbeda di Surabaya.
DO, lahir: sept 9, 1971 (Dita Oerprianto)
PK, lahir: June 16, 1975 (Puji Kuswati)
YF, lahir: Nov 25, 2000 (Yusuf Fadhil)
FH, lahir: Oct 13, 2002 (Firman Halim)
FS, lahir: Jan 4, 2006 (Fadhila Sari)
FR, lahir: Dec 9, 2009 (Famela Rizqita)
Ini percakapan Kunto Aji dengan netizen:
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Ini Doktrin yang Diajarkan Dita Supriyanto pada Anak Bungsunya, Bomber Gereja Surabaya, Mengerikan!