Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bukannya Berduka, Kepala Sekolah Ini Justru Lecehkan Korban Bom Surabaya, Petaka Datang Seketika

Sayang, dari banyak warga yang berduka, ternyata ada saja orang yang justru terkesan melecehkan korban.

Editor: Sakinah Sudin
IST/ Grid.ID
Fitri Septiani Alhinduan 

TRIBUN-TIMUR.COM - Aksi teror bom yang terjadi di Surabaya meninggalkan duka bagi rakyat Indonesia.

Diketahui, Minggu (13/5/2018), telah terjadi tiga ledakan bom sekaligus di Surabaya, Jawa Timur.

Parahnya, teror bom tersebut dilakukan di tiga gereja di Surabaya.

Baca: Awal Puasa Ramadan 1439 Hijirah Jatuh Pada 17 Mei 2018, Ini Pesan Menteri Agama

Baca: Pascateror Bom di Surabaya, Kapolres Bulukumba: Keamanan Kami Perketat

Tak berhenti disitu saja, teror masih berlanjut.

Di hari berikutnya, Senin (14/5/2018), ledakan bom kembali terjadi.

Bukan di tempat ibadah, hari ini bom tersebut meledak di Mapoltabes Surabaya.

Baca: INNALILLAHI! Pelawak Gogon Srimulat Meninggal Dunia, Sempat Mengeluhkan Hal Ini

Baca: Ikut Aksi Bom Bunuh Diri Bersama Ortu, Anak Perempuan Ini Selamat, Mukjizat? Ada Videonya

Atas beberapa peristiwa ini, banyak netizen mengecam perbuatan biadab pelaku bom yang mengancam kedamaian kota Pahlawan tersebut.

Tak hanya itu, mereka juga turut berbela sungkawa kepada korban ledakan bom dan juga keluarganya.

Sayang, dari banyak warga yang berduka, ternyata ada saja orang yang justru terkesan melecehkan korban.

Baca: Seorang Warga Toddopuli Ditemukan Tewas di Kamar Kos, Ini Kata Polisi

Baca: 46 Pengurus HPPMI Maros Dilantik, Arialdy Kamal: Jangan Terlibat Politik Praktis

Dia adalah seorang wanita bernama Fitri Septiani Alhinduan.

Di akun facebook miliknya, dia menuliskan sesuatu yang tidak seharusnya.

Tulisannya itu pun lebih nampak seperti ujaran kebencian.

"Sekali mendayung, 2-3 pulau terlampaui.

Sekali ngebom:

1. Nama islam dibuat tercoreng.

2. Dana trilyunan program anti teror cair.

3. Isu 2019 ganti presiden tenggelam.

Sadis lu, bong... Rakyat sendiri lu hantam juga.

Dosa besar lu..!!!"

Baca: Diserang Kampanye Hitam, Jubir NH-Aziz Ingatkan Tak Terprovokasi

Baca: Ini Harga dan Tempat Nobar Final Liga Champions di Hotel Dalton

Begitu yang dituliskan wanita berusia 37 tahun tersebut.

Bukan hanya satu, Fitri Septiani Alhinduan kemudian menulis tulisan lainnya.

"Bukankah terorisnya sudah dipindah ke NK (Nusa Kambangan)?

Wah.. Ini pasti program minta tambahan dana anti teror lagi nih? Si*lan banget sih sampe ngorbankan rakyat sendiri?

Drama satu kagak laku, mau bikin drama kedua."

Sayang, sudah tak ditemukan lagi akun facebook wanita tersebut.

Namun, dua status tersebut berhasil di tangkap layar oleh pengguna akun facebook lainnya.

Kemudian, hasil tangkap layar tersebut dibagikan kembali di akun facebook Usman Satrya Ulus dan Herman Pakpahan.

Adanya tulisan tersebut menunjukkan tidak adanya rasa empati yang ditunjukkan oleh Fitri Septiani Alhinduan.

Menyedihkan, ternyata wanita asal Kalimantan Barat itu berprofesi sebagai kepala sekolah di SMP 9 Simpang Hilir, Pontianak.

Usai menuliskan status itu, petaka seketika menghampiri wanita tersebut.

Dilansir Grid.ID dari akun van_djava.id, Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut telah ditangkap oleh pihak yang berwajib.

(*)

Artikel ini sudah tayang di Grid.ID dengan judul Tak Miliki Empati, Kepala Sekolah di Pontianak Justru Lecehkan Korban Bom Surabaya

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved