Hendak Lakukan Serangan Bom, Polisi Tangkap 7 Teroris di Sidoarjo dan Surabaya
Detasemen Khusus 88 Mabes Polri beroperasi di Surabaya dan Sidoarjo sejak subuh pada Senin (14/5/2018).
Dari informasi yang dapat dihimpun hingga hari ini, ada kaitan erat antara bom dengan yang ada di Surabaya.
Simak empat fakta berikut:
1. Kesaksian warga
Kasmadi, warga yang juga tinggal di rusun tersebut mengaku sempat melihat dua orang tergeletak di lokasi kejadian.
Satu di antaranya pria dan anaknya yang berusia sekitar 9 tahun.
"Ayahnya tergeletak di lantai bersimbah darah. Sedangkan anaknya sudah diangkat warga saat saat naik ke lantai lima," kata pria yang tinggal di blok a tersebut.
Saat dia melihat, sekitar pukul 20.00 WIB, dua korban itu masih hidup meski kondisinya luka parah.
"Tapi tidak tahu lagi kondisinya sekarang," lanjut pria bertubuh tegap ini.
Rupanya pada pukul ini, ledakan tersebut diakibatkan karena kesalahan yang dilakukan oleh pelaku sendiri. (TribunJatim.com/Praditya Fauzi)
2. Proses sterilisasi TKP ledakan
Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera menyampaikan bahwa ada enam orang yang terkena ledakan dalam peristiwa ini.
"Ada enam orang, semuanya satu keluarga. Ayah, ibu, dan empat orang anaknya. tapi ini data sementara," kata Frans.
Dari enam itu, ada tiga orang yang meninggal dunia, yakni ayah, ibu dan seorang anaknya.
"Sementara tiga anak lainnya sudah dilarikan ke RS Siti Khodijah. Satu anak laki-laki selamat," lanjut Frans.
Saat petugas datang, pria laki-laki yang bernama Anton itu masih memegang ransel berisi bom.
3. Proses pelumpuhan pelaku sekaligus kepala keluarga