Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pernah Sebut Najib Razak Keturunan Perampok Bugis, Kini Mahathir Mohamad Menang Pemilu Malaysia

Isu korupsi yang mendera pemerintahan Najib membuat Mahathir mampu meyakinkan rakyat Malaysia beralih kembali kepadanya.

Editor: Mansur AM
Politisi senior Malaysia, Mahathir Mohamad (92) menunjukkan jarinya yang sudah dicelupkan ke dalam tinta usai memberikan suara dalam pemilihan umum.(AFP/JEWEL SAMAD) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dr Mahathir Muhammad tak lama lagi dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia usai  mengalahkan rivalnya Najib Abdul Razak.

Isu korupsi yang mendera pemerintahan Najib membuat Mahathir mampu meyakinkan rakyat Malaysia beralih kembali kepadanya.

Baca: Pemilu Malaysia - Singkirkan Najib Razak, Mahathir Mohamad Jadi Perdana Menteri Tertua di Dunia

Gabungan oposisi Malaysia yang dipimpin mantan perdana menteri Mahathir Mohamad berhasil meraih kemenangan bersejarah dalam pemilihan umum Malaysia.

Baca: Kronologi Lengkap Napi Teroris Menyerah Usai Berkuasa 40 Jam, Apa Hukuman Pembunuh 5 Polisi?

Hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum memperlihatkan aliansi gabungan oposisi Pakatan Harapan dan satu partai di negara bagian Sabah meraih 115 kursi parlemen atau melewati ambang mayoritas 112 kursi.

Baca: Geger Istri Gugat Cerai Pelawak Sule, Ternyata Ini Hukum Istri Ngotot Cerai Versi Ustadz Abdul Somad

Dengan demikian maka oposisi yang akan membentuk pemerintahan dan Mahathir Mohamad akan menjadi perdana menteri tertua di dunia pada usia 92 tahun.

Kepada para wartawan Dr Mahathir mengungkapkan harapannya bahwa akan ada upacara pengambilan sumpah pada Kamis (9/5/2018) waktu setempat dan akan mengumumkan hari libur nasional.

Mahathir Mohamad (92) dan pendukungnya
Mahathir Mohamad (92) dan pendukungnya setelah dinyatakan menang Pemilu

Dia berhasil mengalahkan Perdana Menteri Najib Razak, yang dibayang-bayangi dengan skandal keuangan badan investasi milik negara, 1MDB, walau Najib berulang kali membantahnya.

Hasil ini jelas menjadi sejarah dalam politik Malaysia yang sekitar 60 tahun belakangan dikuasai oleh koalisi Barisan Nasional, yang sebelumnya merupakan kubu Mahathir Mohamad.

"Kami tidak mengupayakan balas dendam, kami ingin memulihkan penegakan hukum," kata Dr Mahathir kepada para wartawan saat menyatakan kemenangannya.

Peran utama Dr Mahathir

Kemenangan oposisi ini jelas tidak bisa dilepaskan dari peran Mahathir Mohamad, seperti dijelaskan oleh Ibrahim Suffian dari lembaga jajak pendapat umum, Merdeka Centre.

"Dia memberikan keyakinan kepada pengundi (pemilih), di mana pengundi yang sebelum ini mungkin takut-takut dan juga dipengaruhi oleh identitas politik namun kini berani melakukan perubahan dan terus memilih calon-calon Pakatan Harapan," tutur Ibrahim kepada wartawan BBC News Indonesia, Liston P Siregar.

Masalahnya adalah Mahathir sendiri merupakan tokoh masa lalu yang amat berperan dalam pembentukan koalisi pemerintah Barisan Nasional, namun Ibrahim menegaskan pemerintahan hasil pemilu kali ini akan berbeda.

"Pada waktu ini koalisi yang dipimpin Dr Mahathir adalah terdiri dari berbagai partai dan tidak ada yang memiliki mayoritas yang dominan jadi mereka bergerak dalam satu partnership (kemitraan) yang lebih equal (seimbang)."

Sementara sebelumnya Barisan Nasional praktis didominasi oleh UMNO.

s
Pemilu Malaysia

Sebelum pemilihan umum ini, diperkirakan bahwa jika menang maka Mahathir Mohamad akan memerintah untuk sementara waktu sebelum menyerahkan kekuasan kepada Anwar Ibrahim, yang saat ini masih dipenjara.

"Yang kita lihat bahwa terdapat persetujuan di mana beliau mungkin akan memimpin selama dua tahun dan selepas itu akan diserahkan kepemimpinan kepada orang yang lain. Jadi kita lihat ini merupakan suatu proses transisi yang akan berlaku."

"Ini adalah suatu perkara yang baru, tidak pernah ditemui masyarakat Malaysia. Jadi perubahan yang kira saksikan ini merupakan perkara yang begitu unprecedented (belum pernah ada sebelumnya)," tegas Ibrahim.

Dalam pemilu kali ini Mahathir memang bergabung dengan mantan wakilnya, Anwar Ibrahim, yang dulu pernah 'dipenjarakannya' dengan tuduhan sodomi.

Anwar sendiri -yang sebelum kehadiran Mahathir merupakan tokoh oposisi utama- hingga saat ini masih dipenjara karena dinyatakan terbukti bersalah dalam dakwaan sodomi yang kedua.

Yakin menang

Sebelum hasil akhir resmi dihitung, Mahathir sudah memperlihatkan keyakinan bahwa oposisi akan meraih kemenangan.

"Kami yakin bahwa berdasarkan penghitungan resmi kami, mereka tertinggal. Kemungkinan mereka tidak akan membentuk pemerintahan," kata Mahathir kepada para wartawan.

Dikatakan oleh Mahathir bahwa berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan Pakatan Harapan, koalisi oposisi itu seharusnya sudah dapat membentuk pemerintahan, tetapi Komisi Pemilihan menolak meneken formulir pengesahannya sebagai syarat pengumuman hasil penghitungan resmi.

Selain memilih anggota parlemen nasional, pemilihan umum Malaysia juga menentukan wakil-wakil rakyat di tingkat negara bagian. Partai atau gabungan partai yang menang untuk pemilihan negara bagian maka ia akan memerintah negara bagian tersebut.

Najib Razak menghadapi berbagai masalah, termasuk dugaan korupsi, keluhan warga atas kenaikan biaya hidup dan ketegangan antaretnik. Koalisi Barisan Nasional memerintah sejak tahun 1957 dan belum pernah kalah sejauh ini.

Pencoblosan pada umumnya berjalan lancar meskipun muncul laporan-laporan tentang dugaan terjadinya penyimpangan. (bbc.com)

Pernyataan Mahathir Soal Suku Bugis

Pernyataan Mahathir yang dianggap menghina suku Bugis itu diucapkannya secara terbuka dalam pidatonya pada acara yang digelar Himpunan Rakyat Sayangi Malaysia, 14 Oktober 2017 lalu.

Dalam pidatonya, Mahathir menyebut keturunan Bugis sebagai orang-orang lanun (perompak).

Ia juga secara gambang menyebut julukan pencuri, penyabung bahkan perompak kepada orang Bugis.

Hal ini diungkapkan Mahathir kala menyinggung lawan politiknya Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak. 

"Mungkin kerana dia (Najib Razak) berasal dari lanun (perampok) Bugis. Entah macam mana dia sesat sampai ke Malaysia. Pergi baliklah ke Bugis," kata Mahathir. 

Wapres JK Minta Mahathir Ralat  Ucapannya

- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku terkejut mendengar pernyataan mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad yang menyinggung suku Bugis dalam pidatonya 14 Oktober 2017 lalu.

Dalam pidatonya Mahathir menyebut keturunan Bugis sebagai orang-orang perompak.

‎"Ya pertama tentu sebagai orang Bugis saya protes juga, terkejut juga, merasa dihubung-hubungkan orang bugis dengan kriminal‎," ujar Kalla di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa, (7/1/2017).

Pria yang lahir di Watampone, Bone, Sulawesi Selatan 75 tahun yang lalu tersebut meminta Mahathir meminta maaf atas pernyataan yang dilontarkannya itu.

Karena Pernyataanya tersebut bukan hanya menyinggung orang Bugis yang berada di Malaysia, juga di Indonesia.

"Saya katakan bahwa itu pak Mahathir kalau mau gentlemen, harus meralat itu, jangan dihubungkan, kita bisa mengatakan juga, seorang yang berbuat kemudian dihubungkan dengan sukunya, tentunya tidak seperti itu," katanya.

Meskipun demikian, Kalla mengatakan pernyataan Mahathir tersebut tidak akan mempengaruhi hubungan Indonesia-malaysia.

Pernyataan Mahathir merupakan pernyataan pribadi yang tidak pantas dilontarkan.

‎"Tidak, tidak, bukan itu, cuma sebagai etnis tentu tidak bagus berkata seperti itu." katanya.

Ini Klarifikasi Mahathir Setelah Heboh

Kepolisian Malaysia sempat memeriksa eks Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad, atas kasus penghinaan terhadap PM saat ini Najib Razak. Mahathir membuat heboh ketika menyebut Najib sebagai keturunan bajak laut Bugis.

Keterangan tersebut disampaikan tim pembela hukum Mahathir, Haniff Khatri. Dia menjelaskan, kliennya itu ditanyai sejumlah pertanyaan selama lebih dari setengah jam.
"

Dia ditanyai oleh kepolisian di Putrajaya selama 45 menit," ucap Khatri seperti dikutip dari AFP, Kamis (14/12/2017).

"Investigasi terkait tuduhan penghasutan, tuduhan itu belakangan ini digunakan untuk memenjarakan beberapa pengkritik pemerintah dan hal ini tentunya memunculkan pertanyaan soal penghinaan seperti apa yang bisa merusak kedamaian," jelas dia.

Menanggapi banjir protes terhadap dirinya, Mahathir angkat bicara.

Politisi berusia 93 tahun ini membantah keras telah menghina suku Bugis secara keseluruhan.
"Saya tak hina orang Bugis, orang Bugis ada yang baik, tapi perampok pun ada juga. Salahkah bilang begitu? Apakah orang Bugis tidak berkata kalangan orang Bugis tak ada perampok?" kata Mahathir.(*)

Baca: Cantiknya Varsha Strauss! Bule Pirang Pacar Cucu Soeharto Panji Trihatmodjo Liat 4 Fotonya

Baca: GAWAT! Barusan Didukung Pj Gubernur Sulsel, Selfi LIDA Urutan Buncit Malam Ini Penentuan

Baca: Kronologi Lengkap Napi Teroris Menyerah Usai Berkuasa 40 Jam, Apa Hukuman Pembunuh 5 Polisi?

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved