Ketua BNK Luwu Timur Minta Satgas Desaku Bersih Narkoba Lakukan Ini
Wilayah Luwu Timur sebagai daerah perlintasan antarprovinsi menjadi sasaran wilayah peredaran narkoba.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan TribunLutim.com, Ivan Ismar
TRIBUNLUTIM.COM, MANGKUTANA - Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Luwu Timur, Irwan Bachri Syam meminta satuan tugas (Satgas) Desa Bersih Narkoba pro aktif mencegah peredaran narkoba di desanya.
Irwan saat memberikan penyuluhan dan sosialisasi narkoba kepada ratusan peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) Satgas Desa Bersih Narkoba, di Lapangan Desa Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (8/5/2018).
"Peredaran narkoba sudah merambah hingga ke wilayah pedesaan dan ini harus bisa diantisipasi dan dicegah oleh satgas nantinya," katanya.
Irwan menambahkan secara umum Diklat ini merupakan inisiatif dari BNK Luwu Timur yang didasari rasa galau atau prihatin terhadap peredaran narkoba di Luwu Timur.
"Peredaran narkoba telah masuk hingga ke pelosok desa dan bahkan di beberapa desa telah ditangkap beberapa pengguna maupun pengedar narkoba," kata Suami Ani Nurbani.
Baca: Rutan Klas II Barru Over Kapasitas, 80 Persen Dihuni Napi Kasus Narkoba
Baca: Berantas Narkoba, Personel Korem Dibekali P4GN
Wilayah Luwu Timur sebagai daerah perlintasan antarprovinsi menjadi sasaran wilayah peredaran narkoba. Satgas yang dibentuk di setiap desa menjadi ujung tombak pencegahan peredaran narkoba.
"Tujuan utama satgas menjadi pejuang untuk menyelamatkan masyarakat maupun generasi muda kita kedepannya," ungkapnya.
Wakil Bupati Luwu Timur mengatakan kegiatan pertama kali dilaksanakan di Indonesia dan merupakan inovasi BNK Luwu Timur sebagai pelopor terbentuknya satgas desa bersih narkoba di Indonesia.
"Melalui diklat ini saya harapkan para satgas harus memahami betul semua jenis narkoba. Bahkan kalau bisa dihafal semua jenis dan dampaknya sehingga saat melakukan penyuluhan, materinya sudah dikuasai dengan baik," pesan Irwan.
Hal paling penting kata dia adalah pencegahan dan menyadarkan masyarakat akan bahaya narkoba. "Kita tidak bisa hanya mengandalkan penindakan, karena 10 pengguna ditangkap, tumbuh lagi 15 pengguna," ujarnya.
Kegiatan sengaja dilakukan secara outdoor dan ditempatkan di lokasi terpencil yang tidak terjangkau jaringan telepon. Itu dimaksudkan agar seluruh peserta diklat fokus mengikuti semua materi.(*)