6 Fakta Bocah yang Dihukum Siram Kepala dengan Oli, Menyedihkan Begini Keadaanya Sekarang
Anak tersebut mengguyur kepalanya dengan oli bekas karena ketahuan mengambil onderdil di sebuah bengkel di Sleman, Yogyakarta.
Arief pun menyampaikan permintaan maafnya atas apa yang dilakukannya.
Dia menyadari bahwa apa yang dilakukannya tidak benar meskipun niatnya untuk mendidik.
"Dengan ketulusan hati meminta maaf. Ya saya ada rencana untuk bersilahturahmi kesana dan memberikan satunan," tuturnya.
4. Kronologi
Sehadi Utomo, Kepala Dukuh Sangurejo, Wonokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta, membenarkan peristiwa tersebut terjadi di bengkel milik Arief, keponakannya, pada Senin (23/4/2018).
Anak laki-laki dalam fotonya tersebut berinisial LF, seorang yatim piatu dan masih duduk di kelas VIII.
"Awalnya ada dua orang anak yang datang ke bengkel karena sepedanya rusak, rantainya putus. Minta kepada ponakan saya ini agar dibetulkan," ujar Dukuh Sangurejo, Wonokerto, Turi, Sehadi Utomo, Senin.
Sehadi menuturkan, saat dicek, ternyata rantai tidak bisa dibetulkan dan harus diganti.
Namun LF mengaku tidak punya uang untuk mengganti rantai.
"Rantainya sudah enggak layak pakai, harus ganti, tetapi anak ini mengaku tidak punya uang. Keponakan saya, Arief, beritikad membantu menganti dengan gratis," ucapnya.
Namun saat Arief cuci tangan di belakang, dia sekelebat melihat LF memasukkan sesuatu ke dalam bajunya.
Setelah dicek, ternyata ditemukan onderdil sepeda motor.
"Lalu ditanya ambil apa? Dinasehati sudah ditolong kok masih mengambil tanpa izin, itu kan tidak baik," tambah Sehadi.
Arief, lanjut dia, lalu memberikan pilihan kepada LF, membawa orangtuanya ke bengkel atau mengguyur kepala dengan oli.
"Diberi pilihan. Si anak bilang jangan sampai orangtuanya tahu. Terus dia milih mengguyur kepala dengan oli bekas," ucapnya.