Jelang May Day, Sekjen PENA 98 Sebar Tulisan Singgung Fadli Zon dan Soeharto
Entah Fadli Zon lupa atau pura pura tidak tahu sejarah saat ini Fadli Zon mati matian menuding Jokowi ada di belakang masuknya Tenaga Kerja Asing.
Penulis: Jumadi Mappanganro | Editor: Jumadi Mappanganro
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sehari jelang peringatan Hari Buruh Sedunia (May Day) yang diperingati setiap 1 Mei, Sekjen Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) Adian Napitupulu menyebarkan tulisannya berjudul Soeharto Bapak Tenaga Kerja Asing.
Isi tulisannya ditujukan kepada Fadli Zon, politikus Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPR RI.
Tulisan Adian yang juga anggota DPR RI dari PDIP ini dikirim ke tribun-timur.com via whatsApp oleh Hasbi L, Senin (30/4/2018).
Hasbi adalah mantan Koordinator Aliasi Mahasiswa Pro Demokrasi (AMPD) Makassar. Kini Penasihat Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Sulsel sekaligus pengurus PENA 98
Pena 98 merupakan jaringan dari kelompok aktivis mahasiswa Indonesia era 98. PENA 98 berdiri setelah sembilan tahun reformasi berlalu.
Tepatnya pada pertemuan aktivis nasional 98 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta pada 27-29 Juli 2007 lalu.

Berikut ini tulisan Adian:
Soeharto Bapak Tenaga Kerja Asing
Entah Fadli Zon lupa atau pura pura tidak tahu sejarah saat ini Fadli Zon mati matian menuding Jokowi ada di belakang masuknya Tenaga Kerja Asing.
Berlagak bagai pahlawan kesiangan Fadli bahkan mengancam akan mengajukan pansus hak angket terkait Perpres 20 tahun 2018.
Mereka yang berpendidikan dan mengerti sejarah tentu tahu bahwa yang membuka pintu gerbang masuknya Tenaga Kerja Asing yang ada hari ini bukanlah keputusan Jokowi melainkan keputusan yang di ambil oleh mertua Prabowo yaitu Soeharto yang embrionya sudah di desain sejak tahun 1989 saat Soeharto menyetujui usul Bob Hawke untuk bergabung di APEC.
Pertemuan pertama APEC tahun 1993 di prakarsai oleh Presiden Amerika saat itu yaitu Bill Clinton dan PM Australia Paul Keating di pulau Blake.
Setahun kemudian Pertemuan APEC tahun 1994 di Bogor menghasilkan Bogor Goals isi nya adalah mendorong investasi terbuka Asia Pacifik yang ditargetkan di mulai 16 tahun kemudian yaitu tahun 2010.
Selanjutnya pada tahun 1995 di bentuklah AFTA (Asean Free Trade Area) dan atas keputusan Soeharto Indonesia ikut bergabung di dalamnya. AFTA ini kelak di kemudian hari menjadi cikal bakal MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dengan limitasi waktu pasar bebas di mulai dari tahun 2015.
Pematangan AFTA terus berlanjut hingga KTT ASEAN (Tidak resmi) pada bulan Desember 1997 dilanjutkan KTT ASEAN di Hanoi Vietnam pada bulan Desember 1998 yg menghasilkan Statement Of Bold Measures yang isinya meneguhkan komitmen pelaksanaan AFTA yang di percepat satu tahun dari 2003 menjadi 2002.
Sebagai upaya lanjutan di KTT tahun 2001 di Brunei di bentuk lagi CAFTA (China Asean Free Trade Area) yaitu perjanjian perdagangan bebas antara negara negara ASEAN dan Negara China selama 10 tahun. Pengesahan CAFTA selanjutnya di lakukan pada tahun 2008.