Warga Lamalaka Bantaeng Protes Uang PKH Dipotong Pendamping
Padahal, sedianya penerima manfaat mendapatkan bantuan sebanyak Rp 500 ribu dan pemotongan itu sudah dilakukan selama dua kali.
Penulis: Edi Hermawan | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan TribunBantaeng.com, Edi Hermawan
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Salma, Warga Kelurahan Lamalaka, Kecamatan Bantaeng, protes atas pemotongan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang diperuntukkan baginya.
Pemotong bantuan PKH tersebut dilakukan oleh pendamping PKH yang bertugas di Kecamatannya sendiri, Suci Ekasari sebesar Rp 150 ribu tiap penerima.
Padahal, sedianya penerima manfaat mendapatkan bantuan sebanyak Rp 500 ribu dan pemotongan itu sudah dilakukan selama dua kali.
"Pendamping yang potong pak Rp 150 ribu tiap menerima, ini sudah dua kali ada pemotongan seperti ini," ujarnya kepada TribunBantaeng.com, Senin (23/4/2018).
Menurutnya, pendamping PKH beralasan pemotongan itu dilakukan untuk uang arisan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribunya bakal diperuntukkan untuk rekreasi.
Tapi kenyataan yang terjadi, bukannya digunakan untuk arisan penerima manfaat, tapi uang itu hanya dipakai untuk acara makan-makan kapurung.
"Nda diajak ji orang rekreasi tapi makan-makan kapurung ji, baru yang uang arisan itu hanya pendamping PKH bernama Emma," tuturnya.
Sementara itu, Pendamping PKH Kelurahan Lamalaka, Kecamatan Bantaeng, Suci Ekasari saat dikonfirmasi membantah melakukan potongan tersebut.
Menurutnya, itu adalah kesepakatan dengan Ketua Kelompok Penerima Manfaat (KPM) dengan jumlah hanya Rp 50 ribu.
"Itu bukan kami yang potong, tapi merupakan kesepakatan penerima manfaat dan ketua KPM. Sehingga begitu mengetahui potongan tersebut kami memerintahkan agar dihentikan," ujarnya.
Apalagi, rekreasi dan arisan itu bukanlah hal wajib, tetapi bantuan itu memang diperuntukkan untuk membiayai hidup para warga miskin penerima manfaat.