Mimpi Kereta Api Terancam Kandas, Kenapa Pusat Angkat Tangan Biayanya, Ada Solusi?
Dana yang ditebar pemErintah pusat untuk proyek ini terhenti di angka Rp 700 miliar.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Mansur AM
Jalur Trans Sulsel yang direncanakan sepanjang 145 km. Dengan anggaran yang disiapkan dari APBN mencapai Rp 9 triliun, mulai Makassar-Parepare.
Pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 2 triliun untuk panjang 44 km. Dengan rincian Rp 1,4 triliun pada 2017 dan Rp 600 miliar pada 2018.
Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mencoret status proyek strategis nasional (PSN) untuk 14 proyek.
Mayoritas dari proyek tersebut dilakukan pada sektor kereta api.
Menurut Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo, dicoretnya status PSN untuk proyek kereta api karena kajian pembangunan yang belum tuntas. Oleh karena itu, hasil evaluasi KPPIP memutuskan bahwa proyek kereta ini tidak akan bisa kontruksi pada kuartal III 2019.
Pembangunan Infrastruktur Butuh Rp4.100 Triliun, APBN Hanya Sanggup Rp422,75 triliun
13 Proyek Strategis Rampung di 2018, Nomor 1 dan 2 Jalan Tol di Jabodetabek
Menhub Optimistis Proyek Kereta Api Sulsel Dilirik Investor Asing
"Mau di kereta atau di jalan tol, mau kajian itu baru selesai dia kan harus izin Amdal, kemudian harus melakukan kajian trase, titik mana yang dilewati. Setelah itu ada pembebasan lahan, akhirnya konstruksi. Nah proyek kereta apa ini masih dalam tahap kajian, sehingga kalau dipaksa pada kuartal III 2019 dimulai itu gak bisa," ujarnya, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (19/4).
Pemerintah tidak mampu lagi membiayai pembangunan kereta api Trans Sulawesi tersebut.
Pemerintah pusat hanya mampu membiayai proyek kereta api tersebut hingga 2018 dengan penyelesaian 44 kilometer, dengan anggaran sekitar Rp3 triliun.
Untuk 2018 saja, pemerintah menganggarkan Rp1,3 triliun.
Anggaran ini terbagi untuk segmen Barru-Palanro sebanyak Rp681 miliar (lanjutan pekerjaan tahun 2017), sedangkan untuk segmen Barru-Maros Rp583 miliar.
PPK Pengembangan Perkeretaapian Sulsel Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Imam Azis W, mengatakan progres segmen awal sudah mencapai 78 persen.
Segmen awal ini, dimulai dari perbatasan Pangkep-Barru hingga Palanro (Barru). Jarak segmen pertama ini sepanjang 44 km.
Menurutnya dalam segmen awal ini akan dibangun sebanyak 5 stasiun kereta. "Jadi segmen awal ini full di kabupaten Barru," katanya.