Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

CITIZEN REPORTER

Diklat PK identitas Unhas - Ketua Dewan Pers Jelaskan Pentingnya Kode Etik Jurnalistik

Yosep Stanley Adi Prasetyo menjadi pembicara pada Diklat Dasar Jurnalistik Penerbitan Kampus (PK) identitas Unhaske 43

Penulis: CitizenReporter | Editor: Suryana Anas
CITIZEN REPORTER
Ketua Dewan Pers, Yosep Stenley Adi Prasetyo membawa materi kode etik jurnalis di diklat dasar jurnalistik PK identitas Unhas, Sabtu (14/4/2018). 

Citizen Reporter, Musthain Asbar Hamsah, Kru PK identitas Unhas melaporkan dari Makassar

Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo hadir dalam Pendidikan dan Latihan (Diklat) Dasar Jurnalistik Penerbitan Kampus (PK) identitas Unhaske 43, Sabtu (14/4/2018).

Di hadapan 66 peserta Diklat Dasar Jurnalistik, Yosep menjelaskan pentingnya pemahaman kode etik jurnalistik bagi wartawan.

“Karena kode etik jurnalistik adalah rambu-rambu profesi, dengan tujuan melindungi wartawan,” ujar Yosep.

Lebih lanjut, Yosep menjabarkan isi dan maksud dari pasal-pasal kode etik jurnalistik.

Mulai dari pasal 1 hingga 9 yang memuat hal-hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan wartawan.

Selain itu, Ia juga menjelaskan pasal 11 yang memuat cara menyelesaikan masalah terkait wartawan.

Yosep menjelaskan ada tiga elemen utama dari kode etik jurnalistik, yakni public (konsumen), sumber dan kerja professional.

Dalam pemaparan materinya, Yosep juga menyampaikan standar kompetensi seorang wartawan.

Ketua Dewan Pers periode 2016-2019 ini menjelaskan perbedaan antara profesi dan praktisi.

Menurutnya, profesi terikat pada kode etik, punya standar aturan, memiliki kompetensi dan pengetahuan.

Sedangkan praktisi hanya belajar dari praktik, improvisasi dan punya keterampilan.

“Persharusmenyajikanfakta yang tepat, karena fakta benda tidak sama dengan bayangannya, kalua berita yang diliput bayangannya pasti akan lari kemana-mana,jadi liputan harus multi sisi,” ujarnya.

Selanjutnya, Yosep menyampaikan tentang kompetensi wartawan yang harus dimiliki.

Pertama kesadaran, pengetahuan dan keterampilan.

“Anda harus paham tentang apa yang diliput, jadi harus punya pengetahuan yang cukup,” tegas dosen Universitas Kristen Satya Wacanaini.

Di akhir acara, Ketua Penyuntingi dentitas, Dr Ahmad Bahar ST MSi dan Ketua IKA identitas, Prof SM Noor memberikan secara simbolis kenang-kenangan kepada Ketua Dewa Pers, Yosep Stenley Adi Prasestyo dan Wartawan senior, M Dahlan Abubakar yang hadir sebagai moderator, memandu Diklat Dasar Jurnalistik identtitas di STIE Amkop Makassar. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved