Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Benarkah Konglomerat James Riady Ikut Menentukan Komisaris GMTD di Makassar?

Perubahan tersebut berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT GMTD di Hotel Aryaduta, Jl Penghibur, Kota Makassar, Rabu (5/4).

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Mansur AM
KOLASE TRIBUN-TIMUR.COM
Ilustrasi James Riady dan GMTD 

James adalah Wakil Ketua Lippo Group, konglomerat besar di Indonesia.

Dia juga anak Mochtar Riady, pemilik Lippo Group.

“Saya kaget diberikan ditawarkan jabatan itu. Saya bilang ini tidak mudah, namun entah apa yang ada dalam pikiran sahabat saya itu. Dia teman saya, saya tidak mampu menolak tawaran itu. Saya dekat dengan beliau, dan itulah saya tidak bisa menolaknya,” ungkap Zulkarnaen, kemarin.

Hasil RUPS tahunan ini juga menyetujui adanya pembagian dividen atau pembagian laba kepada pemegang saham untuk tahun buku 2017 sebesar Rp 1,62 miliar atau Rp 16 per saham.

Hal ini setara dengan imbal hasil sebesar 0,16 persen terhadap harga per lembar saham Rp 10.175 per saham pada 30 Desember 2017.

"Ini bentuk komitmen kami untuk mempertahankan imbal hasil kepada para pemegang saham dengan mendistribusikan dividen tahunan. Saya berterima kasih kepada para pemegang saham, mitra usaha, pemasok, seluruh karyawan atas kerja keras, dan dukungannya kepada perseroan sepanjang 2017," katanya.

Direktur PT GMTD Tbk Purnomo Utoyo dalam paparan publik menambahkan perseroan berkomitmen untuk melanjutkan pengembangan kawasan Tanjung Bunga sebagai kawasan hunian dan komersial terpadu.

Ini dilakukan dengan terus menjajaki segmen pasar yang berpotensi melalui penawarkan produk rumah hunian yang terjangkau bagi segala kalangan terutama segmen menengah bawah yang masih memiliki potensi pertumbuhan yang kuat, serta tetap berfokus pada penyelesaian proyek-proyek yang sedang berjalan.

"GMTD pengembang properti terkemuka di Makassar, membukukan pendapatan senilai Rp 237,3 miliar pada tahun 2017. Jumlah ini menurun sebesar 18,3 persen dibanding pendapatan tahun 2016 yang tercatat Rp 290 miliar," katanya.

Laba GMTD Turun?

Penurunan Laba Bersih terutama disebabkan penurunan Pendapatan, menurunnya Beban Pokok Pendapatan serta meningkatnya Beban Keuangan sepanjang tahun 2017.

Di sisi lain, Perseroan berhasil meningkatkan pendapatan berulang (recurring) untuk tahun 2017 sebesar Rp 15,8 miliar, tumbuh 21,5 persen dari Rp 13 miliar pada tahun 2016.

Sehingga kontribusi dari pendapatan berulang terhadap total pendapatan meningkat dari 4,5 persen pada tahun 2016, menjadi 7,9 persen pada tahun 2017.

Selain itu, Perseroan terus berupaya meningkatkan pendapatan berulang pada tingkat yang cukup signifikan dari total pendapatan khususnya di segmen pariwisata dan pengelolaan perkotaan.

Di tengah keadaan yang penuh dengan tantangan, Perseroan masih tetap dapat menangkap peluang pertumbuhan dan kunci keberhasilan terletak pada penajaman dan inovasi strategi pemasaran yang tertuju kepada konsumen kelas menengah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved