Pendapatan Makin Menurun, Begini Curhat Pedagang di Terminal Mallengkeri Makassar
Kondisinya semakin diperberat dengan pembayaran iuran harian dan bulanan ke perusahaan terminal,
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kondisi terminal di Makassar yang mulai sepi ikut berdampak bagi para pedagang di terminal, salah satunya di Terminal Mallengkeri.
Pedagang asongan di Terminal Mallengkeri, Hapsah, mengaku pendapatannya semakin hari terus menurun seiiring kondisi terminal yang semakin sepi.
Hapsah yang sudah berjualan sekitar 12 tahun di Terminal Mallengkeri mengatakan, dulu ketika terminal masih ramai, ia mampu meraup pendapatan ratusan ribu, bahkan hingga satu juta rupiah.
"Dulu pernah dapat Rp1 juta sehari, ini dapat Rp100 ribu pun sudah setengah mati. Kadang sekarang cuma puluhan ribu, bahkan ladang tidak ada pembeli," kata Hapsah saat ditemui di kiosnya, Selasa (3/4/2018).
Baca: Warga Mallengkeri Curhat Pembagian Beras Raskin Tidak Merata, Ini Respon Appi

Ia mengatakan, kondisi Terminal Mallengkeri saat ini sepi karena para penumpang lebih memilih kendaraan yang menjemput langsung di rumah, atau bahkan mencari mobil di terminal bayangan.
"Penumpang itu lebih pilih singgah di luar (terminal bayangan di Jl Sultan Alauddin) daripada masuk ke sini, tapi ada juga yang masih masuk ke sini, tapi tidak banyak lagi," ungkapnya.
Ia mengatakan, kondisinya semakin diperberat dengan pembayaran iuran harian dan bulanan ke perusahaan terminal, sementara pendapatannya menurun.
"Kadang kita ini tidak ada penghasilan sehari, tapi iuran harus tetap dibayar, mau bagaiamana lagi," keluhnya.
Ia pun mengaku pasrah, dan berharap ada solusi khususnya dalam menangani terminal bayangan, agar terminal bisa ramai lagi.(*)