Pilgub Sulsel 2018
Ketua AMP Ungkap Ichsan YL Pendiam Tapi Mencengankan Saat Debat
Meski pun, ada faktor tambahan pendukung lainnya yang dapat mengganggu maupun mensupport debat kandidat.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Ketua Umum Abdi Merah Putih (AMP) mengirimkan Tribun Timur sebuah tulisan setelah debat sesi pertama Kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel di Hotel Grand Clarion Makassar, Jl AP Pettarani, Makassar, Sulsel, Kamis (29/3/2018).
Ia menganggap adu debat akan memperlihatkan kompetensi bawaan asli seseorang.
Meski pun, ada faktor tambahan pendukung lainnya yang dapat mengganggu maupun mensupport debat kandidat.
Tapi faktor ini tidak muncul di panggung debat sesi pertama Cagub dan Cawagub Sulsel.
Selain waktu berbicara yang terbatas dan terhitung, adanya mekanisme pencabutan nomor sebelum dapat giliran, yang lebih bergaransi adalah debat digawangi seorang moderator berpengalaman sekaliber Pemimpin Redaksi Kompas TV, Rossiana Silalahi.
Berikut tulisan kader Partai Demokrat Sulsel ini:
Ichsan Sungguh Mempesona
Ichsan YL yang dikenal koleganya tegas, strategic namun pendiam dan tak banyak bicara, malam tadi, sungguh mencengangkan.
Bukan saja, terlihat dari kesanggupan akademik dan pengalamannya di pengelolaan pemerintahan.
Tapi, di panggung debat itu ia menggelontorkan aura santai, senyum lebar tak berbeban, charming dengan suara berat dan dialek khas percakapan santun bugis makassar yang kental.
Memilih bertanya dan menjelaskan soal Gini Ratio (angka ketimpangan) di tengah pertumbuhan ekonomi yang membaik, namun diikuti angka ketimpangan yang tinggi menurutnya berbahaya dan perlu ekstra hati hati.
Paling menarik Ichsan sanggup menemukan titik kritikal dalam pembangunan dan menjelaskan betapa pentingnya investasi sumber daya manusia.
Ia mencontohkan KFC yang tidak satupun bahan bakunya datang dari Amerika.
Semuanya lokal resources. Satu satunya yang datang dari amerika adalah nama KFC itu saja.
Betapa pentingnya menggenjot pendidikan dan kecerdasan manusianya. Sebab jika manusianya cerdas, maka pengelolaan sumber daya alam secara berlebihan, pengrusakan lingkungan besar-besaran tidak akan terjadi.