Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hebat! Inilah Sosok Pria yang Berani Perintah Ustaz Abdul Somad, Bukan Orang Sembarangan!

Gayanya yang nyentrik dalam menyampaikan tausyiah membuat dirinya banjir pujian. Tawaran ceramah di seluruh Indonesia pun berdatangan.

Editor: Rasni
Ustadz Abdul Somad 

TRIBUN-TIMUR.COM - Tengah naik daun, ustaz Abdul Somad nampaknya selalu menarim perhatian masyarakat. 

Gayanya yang nyentrik dalam menyampaikan tausyiah membuat dirinya banjir pujian.

Tawaran ceramah di seluruh Indonesia pun berdatangan.

Undangan tak hanya dari komunitas masjid atau pengajian masyarakat awam tetapi juga kalangan artis. 

Beberapa waktu lalu dia kembali mampir di Sulsel.

Selama dua hari dua malam, Minggu-Senin (25-26/3/2018), Somad ceramah di lima kabupaten/kota di Sulsel.

Ini kedatangan kali ketiga Somad di Sulsel.

Ustad Abdul Somad tampil membawakan ceramah dalam Dzikir dan Tablig Akbar di Mesjid Al Markas Al Islami, Senin (26/3/2018). Tablig Akbar yang digelar Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan
Ustad Abdul Somad tampil membawakan ceramah dalam Dzikir dan Tablig Akbar di Mesjid Al Markas Al Islami, Senin (26/3/2018). Tablig Akbar yang digelar Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (abdiwan/tribuntimur.com)

Selama dua hari dua malam itu, Somad ceramah sekitar 258 menit atau sekitar 4,3 jam.

Total durasi ceramah dilakukan di lima kabupaten/kota yakni  Wajo, Pinrang, Parepare, Maros, dan Kota Makassar.

Meski melanglang buana di lima kabupaten/kota di Sulsel, sebagian besar waktu itu digunakan Somad ceramah di kabupaten Wajo.

Total durasi waktu ceramah Somad di tiga tempat berbeda di Wajo mencapai 149 menit, atau 2,5 jam.

Di luar Wajo, di Pinrang, Parepare, Maros, dan Makassar, total durasi waktu ceramah Somad hanya 109 atau 1,8 jam.

Durasi ceramah yang lama Somad di Wajo bukan tanpa alasan.

Baca: Pemkab Bantaeng Seleksi 300 Calon Paskibra

Baca: Limbad Kritis Usai Kubur Dirinya di Es Direkayasa? Baca Percakapan Dokter dan Lihat Foto Mengejutkan

Baca: Usai Didepak Persib, Michael Essien Beri Pengakuan Mengejutkan Soal Liga Indonesia

Bahka di satu titik dia ceramah lebih dari satu jam atau di luar kebiasaannya.

Hal itu dilakukan karena perintah Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Madji. 

Siapa dia dan apa backgroud pria yang berani perintahkan Ustaz Abdul Somad? Berikut fakta tentangnya dan 6 hal menarik kedatangan Somad di Sulsel:

1. Hanya Ganti Baju di Hotel

Somad tiba di Wajo, Minggu (25/3). Dia hanya mampir sejenak di Hotel Sermani ganti pakaian kemudian ke Belawa bersama sahabatnya, KH Anwar Sadat bin Abbul Malik Lc.

Setelah ceramah di Lapangan Merdeka, Sengkang, Wajo, Somad kembali ke kediaman Kiai Anwar. Dua sahabat ini ngobrol sebelum istirahat.

Di Makassar, Ustad Somad juga langsung ke rumah Kiai Anwar Sadat sebelum ke Al Markaz. Setelah ceramah, dia ke rumah Kiai Anwar Sadat lagi baru ke bandara.

2. Tiga kali sepanggung dengan TGB Zainul di Wajo

TGB Zainul Madji tiba lebih awal di Wajo. Ustad Somad tiba di Pondok Pesantren As’Adiyah setelah TGB dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia Dr Mukhlis Hanafi, ceramah di hadapan ribuan santri.

TGB Zainul tiba lebih awal di Belawa, setelah melalui perjalanan darat dari Makassar bersama puluhan alumni Al Azhar yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Alumni Timur Tengah (IKATT) Sulsel.

Di Barru, TGB Zainul mampir silaturahmi di kediaman Pimpinan Pondok Pesantren DDI Mangkoso, Anre Gurutta Haji (AGH) M Faried Wadjedy yang juga seniornya di Al Azhar. TGB Zainul juga ziarah ke makam pendiri DDI, AGH Abdurrahman Ambo Dalle, yang juga sahabat kakeknya,Tuan Guru Panco Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, yang juga pendiri Nahdlatul Wathan.

Subuh, TGB Zainul dan Somad tampil bareng lagi di Masjid Darussalam, Sengkang. Keduanya sepanggung lagi dalam peringatan Isra Mikraj di Lapangan Merdeka, Wajo.

3. TGB Zainul Perintahkan Ustad Somad Ceramah Panjang

Di hadapan ribuan orang di Lapangan Merdeka, TGB Zainul mendaulat Somad ceramah panjang.

“Beliau wajib sampai subuh ceramah. Kalau saya senior jadi cukup mengantarnya saja," ujar TGB Zainul yang juga Ketua OIAA Cabang Indonesia, organisasi yang menaungi seluruh alumni Al Azhar.

“Perintah” senior ditunaikan Somad. Dia ceramah lebih satu jam, sekitar 75 menit di Lapangan Merdeka. Inilah ceramah terpanjang Somad di Sulsel.

4. Diminta Khusus Doakan Habibie dan AGH Sanusi Baco

Dalam Tablig Akbar dalam rangka Isra Mikraj Nabi Besar Muhammad SAW 1439 Hijriah di Lapangan Andi Makkasau, Parepare, Somad diminta mendoakan khusus Presiden Ke-3 RI Habibie dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel Anre Gurutta Haji (AGH) Sanusi Baco.

"Kita meminta di penghujung ceramah Pak Ustad Abdul Somad mendoakan kesembuhan Bapak BJ Habibie dan orantua kita AGH Sanusi Baco yang sedang sakit," kata Ketua Panitia Abd Rahman Saleh.

Setelah ceramah sekitar 40 menit, Somad mengajak ribuan orang berdoa bersama untuk kesembuhan Habibie dan AGH Sanusi.

Sebelum ceramah di Parepare, Somad mampir ceramah di Masjid Al-Munawwir, Jl Jenderal Sudirman, Kecamatan Watang Sawitto, Pinrang, kemarin pagi.

Hanya 30 menit Somad ceramah di Masjid Al-Munawwir. Setelah itu, dia ke kediaman pasangan calon Bupati Pinrang, A Irwan Hamid, di Amassangang, Kelurahan Lalengbata, Kecamatan Paleteang, Pinrang.

Somad dijamu makan siang di rumah Andi Iwan, sapaan Irwan.

5. Ditunggu Tiga Jam di Masjid Al Markaz Jenderal M Jusuf

Saat ceramah di Maccopa, lantai 1,2, dan 3 Masjid Al Markaz di Makassar sudah disesaki jamaah. Masjid termegah di Asia Tenggara ini sudah dipadati belasan ribu orang sejak pukul 15.00 wita.

Maklum, jadwal awal ceramah Ustad Somad sekitar pukul 15.00 wita.

Tapi, dari Maros, Somad langsung ke kediaman sahabatnya, Kiai Anwar, di Jl Laccukang, dekat Al Markaz, untuk istirahat. Maklum, dia sudah ceramah sejak subuh.

Dia tiba di rumah calon Wakil Bupati Wajo ini sekitar Pukul 17.20 wita, menumpangi mobil Toyota Alphard dengan Nomor Polisi B 1067 KOO.

Somad juga hanya ceramah 24 menit di Masjid Al Markaz.

6. Kapolda Berdiri di Samping Ustad Somad

Selama 24 menit ceramah di Al Markaz, Kapolda Sulsel Irjen Pol Umar Septono berdiri tegak di samping Ustad Somad.

Dia hadir di Al Markas memang untuk mengisi ceramah dalam Tablig Akbar “Menjaga Keutuhan NKRI Dalam Bingkai Ukhuwah Islamiyah” yang digelar Polda Sulsel.

Tablig Akbar diawali pembacaan Ayat Suci Al Quran oleh Qaari internasional, Ustad Hasan Basri dan Sari Tilawah oleh Sitti Hadrah.

Ratusan personel Polda Sulsel dari seluruh Satker se Makasar Raya, dan Polres Penyangga, serta ratusan prajurit TNI hadir.

Sebelum Somad ceramah, Kapolda Sulsel menyampaikan sambutan. Dia meminta warga mewujudkan Pilkada Damai di Sulsel.

7. Dikawal Puluhan Banser NU Hingga Bandara

Kehadiran dua alumni Al Azhar yang menyita perhatian publik Tanah Air itu juga diamankan ratusan pasukan Barisan Serbaguna (Banser) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sulsel.

“Kami mengerahkan banser dari Pangkep, Bone, Soppeng, Sidrap, Enrekang, dan Sulbar untuk membackup Banser Wajo,” ujar Komandan Banser Sulsel, Abbas Rauf Rani, Senin (26/3/2018) malam.

Abbas dan beberapa pasukannya mengawal Somad ke kediaman Kiai Anwar hingga kembali ke bandara, tadi malam.

Tentang TGB Zainul Majdi

Dikutip dari Wikipedia, Dr TGH Muhammad Zainul Majdi, M.A atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB)  merupakan pria kelahiran Pancor, Selong, 31 Mei 1972

Pria berumur 45 tahun tersebut adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat 2 periode masa jabatan 2008-2013 dan 2013-2018.

Pada periode pertama dia didampingi oleh Wakil Gubernur Badrul Munir dan pada periode kedua didampingi oleh Wakil Gubernur Muhammad Amin.

Sebelumnya, Majdi menjadi anggota DPR RI masa jabatan 2004-2009 dari Partai Bulan Bintang yang membidangi masalah pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata, kesenian dan kebudayaan (Komisi X).

Tuan Guru Bajang Zainul Majdi mengenyam pendidikan dasar di SDN 3 Mataram (Sekarang SDN 6 Mataram), lulus tahun 1986.

Ia melewati jenjang SLTP di Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Nahdlatul Wathan Pancor hanya selama 2 tahun, dan lulus Aliyah di yayasan yang sama tahun 1991.

Sebelum memasuki perguruan tinggi ia menghafal Al-Qur'an di Ma’had Darul Qur’an wal Hadits Nahdlatul Wathan Pancor selama setahun (1991-1992).

Kemudian pada tahun 1992 Majdi berangkat ke Kairo guna menimba ilmu di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Universitas Al-Azhar Kairo dan lulus meraih gelar Lc pada tahun 1996.

TGB Muhammad Zainul Madji
TGB Muhammad Zainul Madji ()

Lima tahun berikutnya, ia meraih Master of Art (M.A.) dengan predikat Jayyid Jiddan.

Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, Majdi melanjutkan ke program S3 di universitas dan jurusan yang sama.

Pada bulan Oktober 2002, proposal disertasi Majdi diterima dengan judul Studi dan Analisis terhadap Manuskrip Kitab Tafsir Ibnu Kamal Basya dari Awal Surat An-Nahl sampai Akhir Surat Ash-Shoffat di bawah bimbingan Prof. Dr. Said Muhammad Dasuqi dan Prof Dr Ahmad Syahaq Ahmad.

Ia berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat Martabah EL-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba atau Summa Cumlaude pada hari sabtu, 8 Januari 2011 dalam munaqosah (sidang) dengan Dosen Penguji Prof. Dr. Abdul Hay Hussein Al-Farmawi dan Prof. Dr . Al-Muhammady Abdurrahman Abdullah Ats-Tsulut (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved