Polisi Butuh 696 Jam Cari Verdi Usai Beraksi di Markobar Milik Gibran Jokowi. Begini Akibatnya

TRIBUN-TIMUR.COM - Pemuda satu ini tergolong nekat melakukan aksi jahatnya.

Bagaimana tidak, Vego (20) beraksi di Toko Martabak Markobar di Jl Lombok, Makassar.

Akibatnya Vego yang bernama lengkap Verdy Wijaya kini berurusan dengan polisi.

Pelaku pencurian di toko Markobar milik putra Presiden Jokowi, diciduk petugas Polres Pelabuhan Makassar di sebuah hotel di Maros, Sabtu (10/3/2018).

Baca: 5 Foto Janda Cantik Wulan Sahabat Istri Opick, No 3 Disebut Penyebab Dian Ngotot Cerai

Baca: Terkuak! 7 Fakta Sonia Fergina Citra Putri Indonesia 2018. Gini Masa Lalu & Kepribadian Sebenarnya

Baca: TERPOPULER: Syahrini Dipenjara 18 Bulan, Kalina Mantan Istri Deddy Corbuzier Cerai Lagi, Pak Dendy

Tepat di Jl Airport, Kabupaten Maros, Sulsel. Tim Resmob dan Opsnal Polres Pelabuhan menangkap Verdi Wijaya alias Vego (20) sekitar pukul 04.00 Wita.

Penangkapan Vego warga Jl Lombok, Kecamatan Wajo, Kota Makassar itu, langsung dipimpin Kepala Sat Reskrim Polres Pelabuhan, AKP Benny Pornika.

"Penangkapan yang bersangkutan ini berdasar laporan polisi (LP) soal kasus pencurian di toko markobar di wilayah kami," ungkap AKP Benny Pornika.

Polisi butuh 696 jam atau kurang lebih 29 hari untuk mengungkap pencurian di toko martabak milik Gibran Rakabuming, anak sulung Presiden RI Joko Widodo.

Berdasarkan LP / 56 / III / 2018 / SULSEL / RES. PELABUHAN MAKASSAR. Tanggal 9 februari 2018, terjadi pencurian di toko Markobar di Jl Lombok 15, Makassar.

AKP Benny mengaku, saat ini pelaku pencurian tersebut sudah diamankan pihaknya dan sementara jalani proses pemeriksaan dan pengembangan kasus.

"Sementara kita sudah amankan pelaku setelah ini akan kami proses lebih lanjut, ini kan baru-baru ditangkap subuh tadi, masih tetap di sidik," jelas AKP Benny, Sabtu (10/3/2018).

Diketahui, toko Markobar atau Martabak Kota Barat yang dimiliki putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming. 

Ekspansi Markobar di Makassar Sejak 2016

Bisnis martabak manis merek Martabak Kota Barat (Markobar) 1996 kini ekspansi ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Terhitung sejak, Selasa (2/8/2016), gerai Markobar 1996 dibuka di kota ini.

Makassar menjadi kota kesembilan sebagai lokasi gerai setelah Solo, Yogyakarta, Semarang, Jakarta,  Bekasi, Surabaya, Bandung, dan Manado.

Di Makassar, gerai martabak rintisan putra Presiden RI Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming, dibuka di Jalan Lombok, 2 Agustus 2016 lalu.

 Gerai buka mulai pukul 17.00 hingga 23.00, sama dengan lainnya di seluruh Indonesia.

Markobar beda dengan martabak manis lainnya, atau di Makassar dinamai terang bulan.

Selain merupakan jualan anak presiden, memiliki empat, delapan, hingga 16 rasa topping dalam satu porsinya.

Itu yang khas, tapi rasa topping bisa dipesan sesuai selera.

Di Makassar, terang bulan lazimnya hanya diberi topping taburan campuran kacang, gula, dan cokelat; susu kental manis dan parutan parutan keju; atau butiran cokelat dan keju.

Nah, Markobar diberi topping cokelat, keju, green tea, cokelat merek Van Houten, merek Cadbury, merek Chunky Bar, selai Nutella, dan biskuit merek Oreo.

Walau cokelat hanya sejenis, namun rasa khas tiap merek beda.

Karena rasanya, Markobar di tiap kota menjadi buruan kawula muda.

Ada pula penasaran karena gencarnya promosi melalui media sosial.

Di kota lain, pembeli Markobar terkadang harus rela antre.

Pengelola pun bahkan harus membuka layanan booking nomor antrean.

Bagi yang tak ingin repot karena harus keluar rumah, bisa melakukan pesan antar (deliveri order), namun layanan ini baru tersedia di Semarang dan Solo.

Pengen mencoba Markobar?

Anda bisa membelinya seharga mulai puluhan ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah per porsi.

Harga berdasarkan jumlah dan jenis topping.(tribun-timur.com)