opini
OPINI: Chunank, Gie dan Gerakan Mahasiswa
Sebagaimana Gie, kegelisahan Chunank menjelma menjadi sebuah perjalanan kontempelasi di atas puncak gunung
Editor:
Jumadi Mappanganro
drg Rustan Ambo Asse
Walaupun mungkin sebagian naskah puisi-puisi itu tidak sempat diselamatkan karena peristiwa banjir yang membawa hanyut, tapi hari ini catatan yang tertulis dalam buku Mengalir Melintasi Zaman telah menjadi jawaban atas ungkapan Pramoedya Ananta Toer, yaitu : “Menulislah, Jika tidak maka kau akan hilang dari pusaran sejarah”.
Semoga hal ini menjadi momentum untuk menarik dan merekatkan para aktivis mahasiswa yang lain untuk menuliskan sejarahnya.
Menyebarkannya agar sejarah itu abadi dan menjadi buku bacaan aktivis pada masa saat ini. Selamat menunggu buku yang lain! (*)
Catatan: Tulisan di atas telah terbit di Rubrik Opini Tribun Timur edisi cetak, Selasa 6 Maret 2018.