Ada Rekaman, Berikut Bukti Kesaktian Setya Novanto, Siapkan Rp 20 M untuk KPK dan Jangkau BPK
Ternyata bekas Ketua Umum DPP Golkar ini itu menyiapkan proyek KTP elektronik sejak jauh hari.
Penulis: Sudirman | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM - Fakta baru terungkap dalam persidangan terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (22/2/2018).
Ternyata bekas Ketua Umum DPP Golkar ini itu menyiapkan proyek KTP elektronik sejak jauh hari.
Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutar rekaman percakapan dalam persidangan untuk terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (22/2/2018).
Jaksa memutar rekaman percakapan antara Johannes Marliem (pengusaha dari perusahaan Biomorf), pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong, dan Setya Novanto.
Rekaman itu diambil saat ketiganya menikmati sarapan pagi di rumah Setya Novanto.
Dalam rekaman itu, Novanto mengungkapkan kekhawatirannya jika kasus korupsi dalam proyek pengadaan e-KTP ditangani KPK.

Novanto khawatir peran Andi Narogong dalam kasus itu terungkap.
Salah satu sebabnya adalah Andi yang mengendalikan semua peserta lelang dalam proyek tersebut.
Berikut kata-kata Novanto dalam rekaman tersebut:
"Itu lawannya Andi, Andi juga. PNRI dia juga, itu dia juga. Waduh, Gue bilangin kali ini jangan sampai kebobolan, nama gue dipakai ke sana sini".
"Ongkos gue entar lebih mahal lagi. Giliran gue dikejar ama KPK, ongkos gue 20 miliar. Kalau gue dikejar sama KPK, ongkos gue 20 miliar".
Jaksa KPK sempat mengonfirmasi kata-kata Novanto dalam rekaman itu kepada Andi yang dihadirkan sebagai saksi.
Jaksa bahkan menduga ada tindak pidana lain yang sedang direncanakan oleh ketiganya.
"Apa benar itu? Kalau di korupsi, permufakatan korupsi delik sendiri itu, ya," kata jaksa Abdul Basir.
Andi mengaku tidak mengetahui maksud pembicaraan Novanto tersebut. Namun, ia menduga Rp 20 miliar itu memaksudkan biaya membayar fee pengacara.
"Ya mungkin biaya pengacara kalau sampai tersandung kasus hukum," kata Andi.
Novanto Juga Kendalikan BPK
Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memutar rekaman percakapan dalam persidangan untuk terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (22/2/2018).
Jaksa memutar rekaman percakapan antara Direktur Utama PT Quadra Solution Anang Sugiana Sudihardjo dan Johannes Marliem, pengusaha dari perusahaan Biomorf. Dari rekaman itu, muncul dugaan upaya pengkondisian kasus korupsi pengadaan e-KTP lewat anggota Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK).
Dalam persidangan, jaksa langsung mengonfirmasi konteks percakapan itu kepada Anang Sugiana Sudihardjo yang dihadirkan sebagai saksi.
"Waktu itu, kami mau diperiksa. Kami lagi diperiksa BPK juga," kata Anang.
Dalam rekaman terdengar bahwa Anang memberitahu Marliem agar tidak perlu khawatir dengan audit yang dilakukan BPK untuk menghitung kerugian negara dalam proyek e-KTP.
Sebab, menurut Anang, salah satu anggota BPK yang memegang audit proyek e-KTP telah diganti dengan anggota BPK yang memiliki kedekatan dengan Setya Novanto.
Kemudian, dalam rekaman, Anang menyebut nama Agung dengan kalimat, 'Ini kuning bener, sampai-sampai yang masukin itu dulu si SN'.
"Agung itu anggota BPK. Saya tidak kenal, saya dengar cerita dari Andi," ujar Anang kepada jaksa.
Menurut Anang, pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong pernah bercerita bahwa anggota BPK bernama Agung tersebut memiliki relasi dengan Setya Novanto.
Menurut Anang, Andi menyebut Agung adalah orang yang dekat dengan Partai Golkar.
Anang membantah pertanyaan jaksa yang menduga ada upaya pengkondisian. Menurut Anang, para pengusaha pelaksana proyek e-KTP hanya ingin memastikan bahwa audit yang dilakukan BPK tidak menyalahkan para pengusaha.
"Tahun-tahun sebelumnya waktu diperiksa BPK, kami disalahkan. Andi bilang itu orangnya Golkar, diharapkan enggak menyalahkan kami," kata Anang.(kompas.com)
Berita ini sudah terbit di www.kompas.com dengan judul: Dalam Rekaman, Novanto Sebut Biaya jika Berurusan dengan KPK Rp 20 Miliar
Baca: Hasil Lengkap Liga Eropa Dini Hari Tadi, Arsenal Tumbang, Milan Menang, Ini Kontestan 16 Besar
Baca: Lowongan Kerja Telkomsel Trainee Batch IV 2018 Dibuka, Ini Info Resmi dan Batas Waktunya
Baca: Lowongan Kerja - Metro TV Butuh Reporter dan Kameramen, S1 Semua Jurusan Ini Info Resminya
Baca: Lowongan Kerja Terbaru Bank BCA, Jangan Lewatkan Peluang Emas Ini, Cek Selengkapnya