Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Warga Sesalkan Luwu Tengah Dijadikan Jualan Politik Jelang Pilkada Luwu

Menurutnya, pemekaran wilayah utara Luwu seharusnya jadi tanggung jawab semua pihak baik warga Walmas maupun Luwu.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Hasriyani Latif
chalik mawardi/tribunluwu.com
Sulaeman Simballu 

Laporan Wartawan TribunLuwu.com, Chalik Mawardi

TRIBUNLUWU.COM, WALENRANG - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Luwu, Sulawesi Selatan, tahun 2018 digelar 27 Juni.

Dua pasangan calon yang bertarung tengah mengkampanyekan diri untuk merebut simpati pemilih. Pasangan tersebut adalah Basmin Mattayang-Syukur Bijak (BM-SBj) dan Patahudding-Emmy Tallesang (Pata-Emmy).

Adanya pasangan calon yang menjadikan pembentukan wilayah Walenrang-Lamasi (Walmas) menjadi Kabupaten Luwu Tengah sebagai janji politik disesalkan sejumlah warga setempat.

Warga Walmas, Sulaeman Simballu, Kamis (22/2/2018) menyebut, perjuangan memekarkan Walmas seharusnya tidak dijadikan jualan politik.

Baca: Pata-Emmy Janji Perjuangkan Kabupaten Luwu Tengah

Baca: Syukur Bijak: Jangankan Memperjuangkan, Sebut Luwu Tengah Saja Bupati Luwu Tak Berani

Menurutnya, pemekaran wilayah utara Luwu seharusnya jadi tanggung jawab semua pihak baik warga Walmas maupun Luwu.

"Pembentukan Luwu Tengah adalah tanggung jawab bersama masyarakat Walmas dan Luwu pada umumnya. Silahkan berjuang, namun perjuangan ini jangan dikomoditikan dalam pusaran politik pilkada," tuturnya.

Sulaeman adalah salah satu pelaku aksi unjuk rasa yang medesak pemerintah pusat memasukkan Luwu Tengah ke 65 daerah otonomi baru (DOB) persiapan pada tahun 2013 lalu.

Aksi yang menelan satu korban jiwa dikenang warga sebagai tragedi Walmas berdarah. Akibat aksi itu, Sulaeman mendekam di penjara selama enam bulan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved