Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Akmal Si Manusia 'Bertelur' Diduga Lakukan Penipuan, Begini Cara Dia Agar Bisa 'Bertelur'

Layaknya unggas, Akmal yang saat itu baru berusia 12 tahun mengaku bisa mengeluarkan beberapa butir telur dari dalam perutnya.

Editor: Edi Sumardi
KOMPAS.COM/ABDUL HAQ
Akmal, bocah yang mengklaim bisa bertelur asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (kiri). Hasil rontgenmenunjukkan letak dua butir telur di dalam tubuh Akmal (kanan). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sejak tahun 2015, warga di Sulawesi Selatan, khususnya di Kabupaten Gowa dihebohkan sosok pemuda bernama Akmal (15) yang mengaku bisa bertelur.

Layaknya unggas, Akmal yang saat itu baru berusia 12 tahun mengaku bisa mengeluarkan beberapa butir telur dari dalam perutnya.

Dia pun memperlihatkan sebutir telur mirip telur ayam.

Terkait dengan fenomena Akmal yang mengaku bisa bertelur, ada pihak yang langsung percaya dan ada pula yang tidak.

Lalu, apakah manusia memang bisa bertelur?

Pihak medis menyatakan bahwa fenomena ini dikenal dengan corpus alienium.

Fenomena ini bisa dikatakan sebagai kemunculan benda asing dalam tubuh manusia.

Baca: Terduga Suami Baru Mama Rieta Ternyata Bukan Orang Biasa, Inilah Kehebatannya, Bandingin Ayah Nagita

Baca: Aaa? Terduga Pelakor Tulungagung Ternyata Bersaudara Kandung dengan Artis, Inilah Sosok Artis Itu

Baca: Tak Terbukti Jadi Pelakor, Nila Ternyata Tolak Pemberian Barang Ratusan Juta Rupiah Ini dari Bu Ovie

"Kalau dalam dunia medis hal ini dikenal dengan corpus alienium atau keberadaan benda asing di dalam tubuh manusia dan sampai sekarang ini kami masih melakukan perawatan terhadap pasien hingga satu pekan," kata dr Ratnah Hafied, dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah Syech Yusuf, Sungguminasa, Kabupaten Gowa.

Akmal diketahui kini sedang dirawat di rumah sakit tersebut sejak Minggu (19/2/2018) malam.

Berdasarkan foto rontgen yang dibawa Ruslim, ayah Akmal, di dalam perut anaknya kini terdapat 2 butir telur.

dr Ferliyani, dokter dari rumah sakit yang sama juga menyampaikan bahwa tak ada teori dalam dunia medis mengenai penyebab keberadaan benda asing tersebut.

"Diagnosa sementara ini masuk dalam kasus corpus alienium, namun penyebab keberadaan benda asing seperti ini dalam dunia medis tak ada teorinya," kata Ferliyani.

Dalam kasus corpus alienium, langkah yang harus dilakukan adalah segera mengeluarkan benda asing tersebut karena berisiko menimbulkan infeksi, inflamasi, atau mengeluarkan toksik.

Secara teori, laki-laki tidak mungkin menghasilkan telur di dalam tubuhnya karena tidak memiliki indung telur.

Polisi Duga Akmal Menipu

Sementara, dari pihak polisi, Polda Sulawesi Selatan mencurigai Akmal telah membuat sensasi dan menipu.

Kapolres Gowa, AKBP Shinto Silitonga bahkan telah membesuk pemuda tersebut di rumah sakit.

"Sepertinya ini ada tindakan sensasi saja, ya untuk mengundang kehebohan di masyarakat, seolah-seolah bahwa ada manusia bisa bertelur. Dari pihak medis mengatakan tidak ada," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Dicky Sondani sebagaimana dikutip dari wawancara radio Smart FM (Kompas Gramedia Network), Kamis (22/2/2018).

Baca: Sebelum Sadar Suaminya Dimangsa Pelakor, Beginilah Gaya Hidup Sesungguhnya Bu Dendy

Baca: Pelakor - NN Akhirnya Blak-blakan Akui Bukti Inilah Hasil Dirinya Lengket dengan Suami BD

Baca: Astaga! Belum Jelas Statusnya, Lihat Anehnya Kata-kata Caisar Putra YKS dengan Cewek Itu

Agar seolah-olah Akmal bertelur, telur tersebut, kata Dicky, dimasukkan ke perutnya melalui lubang dubur.

"Saya tidak tahu apa motif orang-orang yang memasukkan telur ini," ujar Dicky melanjutkan.

Penyidik dari Satuan Reskrim Polres Gowa kini menyelediki fenomena Akmal yang mengklaim bisa bertelur.

Selanjutnya, penyidik akan meminta keterangan dari pihak keluarga dan orang-orang terkait.

"Akan memeriksa siapa-siapa saja yang membuat sensasi sehingga terjadi pembohongan publik," kata Dicky.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved