Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ika Teknik Unhas Berduka, Ketua Senat Teknik 1993-1994, Maksum A Kararok Berpulang

Almarhum rencananya dimakamkan di tanah kelahiran di Batusitanduk, Utara Kota Palopo, Sulawesi Selatan

Penulis: Arif Fuddin Usman | Editor: Suryana Anas
zoom-inlihat foto Ika Teknik Unhas Berduka, Ketua Senat Teknik 1993-1994, Maksum A Kararok Berpulang
handover
Ketua Senat Teknik 1993-1994, Maksum A Kararok

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, kabar duka datang dari Ikatan Alumni Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Ikatek Unhas), Jumat (16/2/2018) malam.

Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik (SMFT) Unhas Periode 1993-1994 Maksum Ahmad Kararok meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Jakarta Medical Center (JMC) Mampang, Jakarta.

Baca: Tingkatkan Kompetensi Perawat Gigi, Ini Dilakukan Manajemen RSGM Unhas

Baca: 83 Persen Prodi S1 Universitas Hasanuddin Sudah Terakreditasi A BAN-PT

Kabar meninggalnya ramai diperbincangkan di jejaring sosial media Facebook, Twitter, dan sosial media lainnya. Tak kurang pula di grup-grup WhatsApp lingkup Unhas.

Almarhum dikenal sebagai sosok aktivis mahasiswa yang idealis di masanya. Tidak hanya di Fakultas Teknik Unhas, tapi juga di pergerakan kemahasiswaan di kampus bahkan di luar Unhas.

Prosesi pemakaman almarhum Maksum Ahmad Kararok di Batusitanduk, Kecamatan Walenrang Lamasi, Kabupaten Luwu, Sabtu (17/2/2018)
Prosesi pemakaman almarhum Maksum Ahmad Kararok di Batusitanduk, Kecamatan Walenrang Lamasi, Kabupaten Luwu, Sabtu (17/2/2018) (dok ikatek unhas)

Ketua Umum Ika Teknik Unhas Haedar A Karim, mewakili komunitas alumni Teknik Unhas sangat kehilangan dengan kepergian almarhum. Terlebih dalam beberapa hari terakhir sangat aktif dalam diskusi dan kegiatan Ikatek Unhas.

"Kami sangat berduka dengan berpulangnya adik Maksum Ahmad. Beliau di Ikatek Unhas sudah seperti, sahabat bahkan saudara. Semoga Allah SWT melapangkan jalannya dan menerima segala amal baiknya. Dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran serta ketabahan iman. Alfatihah," tulis Haedar, Sabtu (17/2/2018).

Baca: Prof Idrus Periksa Periksan Kesehatan Warga Distrik Jetsy Asmat

Dewan Pengarah Ika Teknik Unhas Sapri Pamulu menambahkan, Ikatek Unhas kehilangan asset alumni yang berdedikasi. Almarhum dikdikenal aktif dalam berbagai kegiatan alumni baik di Ika Teknik maupun ikatan Sarjana Perkapalan (ISP) Unhas.

"Terakhir, almarhum membantu dalam kegiatan FGD Pembangkit listrik tenaga sampah di BPPT dan rapat-rapat panitia HBH halal bihalal Ika Teknik 2018," kata Sapri, Ketua SMFT Unhas Periode Tahun 1991-1992.

"Almarhum juga selalu menghadiri acara keluarga alumni termasuk pengajian bulanan dan terakhir bulan lalu, pernikahan juniornya di gedung Kementrian PU," lanjutnya.

Gaya Nyentrik

Maksum tercatat sebagai mahasiswa Teknik Perkapalan Unhas Angkatan 1989. Semasa sebagai mahasiswa dan aktivis kemahasiswaan, ia dikenal dengan gaya nyentrik dan unik.

Pengidola sosok Presiden RI Ir Soekarno ini kerap tampil dengan jas panjang berwarna hitam saat melakukan orasi, apakah ketika demonstasi atau sekadar memberi materi untuk yunior-yuniornya di SMFT Unhas.

Jenazah almarhum sempat disemayamkan di rumah duka di Jl. Syaridin No.8, Ragunan, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.

Almarhum Maksum Ahmad Kararok
Almarhum Maksum Ahmad Kararok (Handover)

Almarhum rencananya dimakamkan di tanah kelahiran di Batusitanduk utara Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Sabtu (17/2/2017). Jenazahnya dipulangkan ke Palopo dari Jakarta dengan via pesawat dan diberangkatkan dengan ambulans ke Batusitanduk, Kecamatan Walenrang Lamasi (Walmas), Kabupaten Luwu.

Dikutip dari informasi sahabat dan rekan almarhum di Fakultas Teknik Unhas, Yeri Hermanto (Ketua Senat SMFT Periode 1992-1993), menulis ada riwayat penyakit paru, hipertensi, asam urat dan kolesterol.

"...tadi pagi almarhum merasa sangat sakit dan minum bbrp obat asam urat, dosis lebih, dan ada obat yg tidak dianjurkan bagi yang punya riwayat asma. Sore hari istri almarhum paksa almarhum ke rumah sakit. Semoga almarhum husnul khotimah. Aamiin yaa rabb."

Baca: Tim Medis dan Kesehatan Unhas Tiba di Timika Papua, Ada Prof Idrus Paturusi dan Prof Razak Thaha

Salah seorang sahabat dan rekan seangkatan almarhum lainnya, Amril Taufik Gobel sangat kaget ketika mendengar kabar meninggalnya Maksum Ahmad.

Permintaan Foto

Amril pun menuliskan kenangan dan perjumpaan terakhir dengan almarhum di akun Facebooknya dan mengizinkan tribun-timur.com mengutipnya. Seperti berikut ini;

Saya tak pernah menduga, pertemuan saya dengannya hari Senin pagi, 13 Februari 2018 silam adalah jumpa terakhir saya dengan, Maksum Achmad Kararok, sahabat seangkatan di Fakultas Teknik Unhas.

Malam ini, Maksum kembali ke haribaan sang Pencipta karena sakit di RS JMC Mampang. Kabar yang saya terima sungguh begitu menghentak batin.

Hari Senin itu, Mantan Ketua Senat Teknik UNHAS 1993-1994 ini membawa kue pesanan kantor saya. Kebetulan saya bertemu dengannya di lobi South Quarter Building Tower A.

"Sorry bro saya tidak bisa naik ke lantai 16 ya. Saya titip saja ini kue pesanan ini ya, saya ada keperluan lain," katanya buru-buru sambil menjabat erat tangan saya.

Maksum dan istrinya memang menerima pesanan kue-kue khas Makassar dan sudah menjadi langganan kantor kami, juga menjadi langganan setiap kali rapat-rapat IKA Teknik Unhas.

Lelaki kelahiran Palopo itu lalu membalikkan badan dan bergegas menuju ke luar lobbi. Saya sempat melihatnya melambaikan tangan sembari tersenyum. Langkahnya terlihat agak sedikit terpincang-pincang saat melewati pintu.

Saya tiba-tiba ingat seminggu sebelumnya kami sempat makan coto Daeng Memang bersama rekan Tommy Pomanto & Syarief 'edwin' Hidayat Moo . Waktu itu, Maksum memakai baju kegiatan Halal Bi Halal IKA Teknik Unhas 2018.

"Foto ka dulu bro, kapan lagi ko foto saya pake baju ganteng ini," pintanya. Saya lalu mengambil gambar ayah tiga anak itu dengan gayanya yang khas.

Maksum Achmad Kararok salah satu ikon mahasiswa fenomenal Fakultas Teknik Unhas pada zamannya. Sosoknya yang keras, militan, unik dan kontraversial senantiasa kami kenang sebagai "trade-mark"-nya.

Saya masih ingat ia memelihara rambut ikal panjang serta kerapkali memakai mantel hitam. Saat berpidato di depan publik, orasinya begitu berapi-api dan tidak takut mengkritik tajam rezim orde baru yang begitu represif kala itu. Dalam beberapa kali kesempatan demonstrasi, Maksum selalu berada di garis depan.

Kami sering menginap di kampus Teknik Tamalanrea dan terus terang saya mengakui, ia sangat kuat begadang.

"Tidur mo ko, nanti saya teruskan lipat-lipat ini surat kabar. Asal ada kopi, amanmi", katanya berseloroh setelah melihat saya terkantuk-kantuk.

Waktu itu, awal September 1991 kami menerbitkan suratkabar mahasiswa Teknik Unhas "Channel 9" yang dipublikasikan secara independen. Untuk menghemat biaya, kami melipat koran tersebut satu per satu setelah tiba dari percetakan.

Di Hari Jum'at penuh berkah ini, Maksum berpulang. Tanpa terasa airmata saya jatuh ketika mendengar kabar itu dari Syarief 'edwin' Hidayat Moo.

Masih terkenang nostalgia bersamanya. Dialah yang selalu rajin "menghidupkan" percakapan di WA grup alumni Teknik 1989. Bermacam topik dibahasnya, mulai dari politik hingga sepakbola.

Memang, tak banyak yang berubah darinya sejak saya mengenalnya pertama kali sebagai mahasiswa baru di Teknik. Semangat Pantang Menyerahnya dan rasa Setia kawannya membuat Maksum dikenal berbagai pihak.

"Semangat itu yang membuatku selalu bisa hidup, bro. Jangan dikasi' kendor...," katanya pada saya di suatu kesempatan Rapat IKA Teknik di gedung Senayan Trade Center.

Saya terharu apalagi mengingat 6 tahun silam ia pernah terkena stroke dan bangkit dari keterpurukan dengan optimis.

Innalillahi wainnailaihi rojiun..
Selamat jalan sahabatku..Semoga Husnul Khotimah..

Sosok Antek Sejati

Duka cita mendalam juga dirasakan senior almarhum, Ghazali Thaha. Sosok senior di Ikatek yang merupakan alumni Arsitektur Unhas angkatan 1986 menyebut Maksum Ahmad sebagai sosok anak teknik (Antek) sejati.

"Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya Maksum Ahmad Kararok. Semoga Allah merahmatinya, menerangkan kuburnya, dan menerima segala amal kebaikannya. Semoga Allah memberikan Surga untuk almarhum," tulis Chalie --sapaan akrabnya.

Sebelum Maksum meninggal dunia, Chalie sempat menuliskan sosok pria yang gemar berambut gondrong ini di grup Ikatek Unhas. Berikut ini kutipan tulisan sosok Maksum;

Maksum, Teknik Perkapalan 1989, mantan Ketua Sema FTUH. Beliau ini suka menambahkan nama Kararok di belakang nama pemberian orang tuanya. Entah apa arti Kararok itu, hanya dia dan Tuhan yang tahu.

Sekali waktu di masa mahasiswa, kk Maksum harus dibawa ke rumah sakit akibat gaya hidupnya yang kurang disiplin: kebanyakan begadang, minum air hasil sulingan dari kendi buatan sendiri, dan yang paling fatal, dinding kamarnya penuh gambar tengkorak berwarna merah-hitam. Kata ahli jiwa, kondisi kamarnya berpotensi mengakibatkan schizophrenia.

Nah, di Rumah Sakit 45 dia ditanya oleh suster yang menangani bagian adminsitrasi, “bapak ini sipil atau...........?” Belum sempat tante suster menyelesaikan pertanyaannya, kakak Maksum langsung menyambar dengan jawaban tegas : “saya perkapalan....!!” Padahal maksud suster, sipil atau militer. Itu pertanyaan standar di semua rumah sakit untuk pasien baru. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved