Ika Teknik Unhas Berduka, Ketua Senat Teknik 1993-1994, Maksum A Kararok Berpulang
Almarhum rencananya dimakamkan di tanah kelahiran di Batusitanduk, Utara Kota Palopo, Sulawesi Selatan
Penulis: Arif Fuddin Usman | Editor: Suryana Anas
"Foto ka dulu bro, kapan lagi ko foto saya pake baju ganteng ini," pintanya. Saya lalu mengambil gambar ayah tiga anak itu dengan gayanya yang khas.
Maksum Achmad Kararok salah satu ikon mahasiswa fenomenal Fakultas Teknik Unhas pada zamannya. Sosoknya yang keras, militan, unik dan kontraversial senantiasa kami kenang sebagai "trade-mark"-nya.
Saya masih ingat ia memelihara rambut ikal panjang serta kerapkali memakai mantel hitam. Saat berpidato di depan publik, orasinya begitu berapi-api dan tidak takut mengkritik tajam rezim orde baru yang begitu represif kala itu. Dalam beberapa kali kesempatan demonstrasi, Maksum selalu berada di garis depan.
Kami sering menginap di kampus Teknik Tamalanrea dan terus terang saya mengakui, ia sangat kuat begadang.
"Tidur mo ko, nanti saya teruskan lipat-lipat ini surat kabar. Asal ada kopi, amanmi", katanya berseloroh setelah melihat saya terkantuk-kantuk.
Waktu itu, awal September 1991 kami menerbitkan suratkabar mahasiswa Teknik Unhas "Channel 9" yang dipublikasikan secara independen. Untuk menghemat biaya, kami melipat koran tersebut satu per satu setelah tiba dari percetakan.
Di Hari Jum'at penuh berkah ini, Maksum berpulang. Tanpa terasa airmata saya jatuh ketika mendengar kabar itu dari Syarief 'edwin' Hidayat Moo.
Masih terkenang nostalgia bersamanya. Dialah yang selalu rajin "menghidupkan" percakapan di WA grup alumni Teknik 1989. Bermacam topik dibahasnya, mulai dari politik hingga sepakbola.
Memang, tak banyak yang berubah darinya sejak saya mengenalnya pertama kali sebagai mahasiswa baru di Teknik. Semangat Pantang Menyerahnya dan rasa Setia kawannya membuat Maksum dikenal berbagai pihak.
"Semangat itu yang membuatku selalu bisa hidup, bro. Jangan dikasi' kendor...," katanya pada saya di suatu kesempatan Rapat IKA Teknik di gedung Senayan Trade Center.
Saya terharu apalagi mengingat 6 tahun silam ia pernah terkena stroke dan bangkit dari keterpurukan dengan optimis.
Innalillahi wainnailaihi rojiun..
Selamat jalan sahabatku..Semoga Husnul Khotimah..
Sosok Antek Sejati
Duka cita mendalam juga dirasakan senior almarhum, Ghazali Thaha. Sosok senior di Ikatek yang merupakan alumni Arsitektur Unhas angkatan 1986 menyebut Maksum Ahmad sebagai sosok anak teknik (Antek) sejati.
"Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya Maksum Ahmad Kararok. Semoga Allah merahmatinya, menerangkan kuburnya, dan menerima segala amal kebaikannya. Semoga Allah memberikan Surga untuk almarhum," tulis Chalie --sapaan akrabnya.