Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ayo Bandingkan Isi dan Gaya Orasi 5 Ketua BEM soal Kartu Kuning Jokowi, Jadi Siapa Paling Jago?

Pemberian kartu kuning kepada Presiden RI, Joko Widodo oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), Zaadit Taqwa

Editor: Edi Sumardi
TRIBUNSTYLE.COM
Talkshow Mata Najwa membahas topik Kartu Kuning Jokowi yang ditayangkan stasiun televisi Trans 7, Rabu (7/2/2018). 

Gaungkan sekuat-kuatnya bahwa kita mahasiswa satu.

Angkat tangan kiri kalian, teriak sekuat-kuatnya.

Sumpah Mahasiswa Indonesia!

Kami bahasiswa Indonesia bersumpah, bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan.

Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan

Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, berbahasa satu, bahasa tanpa kebohongan, bahasa tanpa kemunafikan.

Hidup mahasiswa!

Hidup mahasiswa!

Hidup rakyat Indonesia!

Ketua BEM IPB, Qudsyi Ainul Fawaid:

,
Qudsyi Ainul

Pergerakan mahasiswa adalah nafas bagi bangsa Indonesia.

Kemerdekaan Indonesia ada karena mahasiswa menjemputnya.

Orde Baru ada karena semangat pembaharuan yang ada.

Reformasi ada hari ini karena mahasiswa dengan lantang menyatakan keadilan yang harus dijunjung tinggi.

Mahasiswa bebas untuk menyatakan pendapatnya, untuk memberikan pandangannya karena kami dituntut sebagai insan cendikiawan.

Pergerakan mahasiswa bisa salah, bisa benar, bisa juga baik, namun bisa juga buruk.

Namun, harus diingat pergerakan mahasiswa memiliki suatu landasan, yaitu adalah kejujuran dan pada malam ini, saya ingin menanyakan suatu kejujuran.

Ada apa dengan polemik beras di negara ini?

Hidup mahasiswa!

Hidup beras gas Indonesia!

Hidup pertanian Indonesia!

Presiden Mahasiswa UGM, Obed Kresna Widya Pratistha:

Obed Kresna
Obed Kresna

Selamat malam rakyat Indonesia?

Hari ini kita dihadapkan pada satu permasalah yang sangat pesat.

Pendidikan tidak lagi menjadi hak, tapi pendidikan sudah menjadi komoditas.

Siapa yang bisa mengakses pendidikan adalah mereka yang punya kemampuan finansial.

Kondisi itulah yang menyandera nurani mahasiswa, menyandera nurani anak muda, saat ini.

Pasar telah mengendalikan ruang-ruang kelas hingga bukan logika kemanusiaan yang ada di dalam kelas, tapi logika persaingan, logika kompetitif.

Kemanusiaan tidak lagi menjadi arah intelektual perjuangan mahasiswa sekarang.

Kondisi itulah yang menyebabkan kita mudah diadu domba oleh hal-hal yang sebenarnya sepele; oleh hal-hal suku, ras, agama; oleh hal-hal identitas, padahal perjuangan di sana, perjuangan kelas, perjuangan ekonomi masih banyak yang perlu kita kerjakan bersama.

Saya menganas teman-teman, dengan semangat kebhinnekaan, kita tidak boleh lagi terpecah belah hanya karena identitas, hanya karena perbedaan golongan, hanya karena perbedaan hal-hal tidak substansial.

Teman-teman, sekali lagi, perpecahan sudah basi di Indonesia.

Kita satukan gerakan, merdeka!

Presiden Keluarga Mahasiswa ITB, Ardhi Rasy Wardhana:

.
Ardhi Rasy

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Teman-teman, langgam kehidupan demorasi kita, hari ini terluka.

Teman-teman tahu semua, kartu kuning Jokowi ramai dibicarakan di seluruh negeri.

Pro kontra pasti terjadi, tapi sahkah seorang pribadi di-bully.

Teman-teman, apakah ini budaya Reformasi kita? 

Di saat dahulu diperjuangkan HAM dan HAM dilanggar melalui operasi hari ini.

Hari ini HAM dilanggar melalui kita yang tidak peduli.

Dahulu orang menyatakan, kita anti-Dwifungsi ABRI, tapi mari kita pertanyakan apakah Dwifungsi ABRI masih berdiri?

Dahulu teman-teman, kebebasan berdemokrasi dalam mahasiswa diperjuangkan, tapi marilah kita tanyakan, apakah hari ini kita dibebaskan.

Teman-teman semuanya, Reformasi belum selesai. 

Masyarakat Indonesia jangan abai sebelum Indonesia bersatu, berdaulat, adil, dan makmur kita gapai.

Untuk Tuhan, bangsa, dan almamater, salam Ganesha.

Seluruhnya, sambut salam terbaik kita.

Merdeka!

Merdeka!

Merdeka!

Apakah anda bisa membandingkan orasi mereka?(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved