Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BEM UI Beri Kartu Kuning ke Presiden Jokowi, UGM dan Unhas Sudah Lebih Dulu Kirim Bantuan ke Asmat

Kampus UGM dan Unhas sudah lebih dulu menerjunkan aksi nyata ke permasalahan gizi buruk di Papua.

Editor: Sakinah Sudin
Kolase foto Presiden dan Zaadit Taqwa 

Pihak UGM pun tengah menyiapkan tim UGM selanjutnya dalam jumlah yang lebih besar untuk program multidisiplin jangka menengah.

"Dalam waktu dekat pengiriman tim yang terdiri atas dokter spesialis, dokter umum dan dokter kesehatan masyarakat sangat diperlukan. Untuk program menengah perlu juga bersinergi dengan multi stakeholders dalam mendukung Kabupaten Asmat dalam pembangunan di sektor infrastruktur dasar, seperti listrik dan air bersih serta kesehatan lingkungan," tambahnya.

Menyusul UGM, Unhas pun mengirim bantuan. Unhas mengirim 19 dokter senior ke Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua untuk mengatasi masalah gizi buruk yang melanda suku Asmat.

Pengiriman tim dokter ini berbarengan pengiriman bantuan yang akan dilakukan, Senin (5/2/2018).

Dokter melakukan tindakan ke pasien Surfana (1 tahun) saat penanganan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Sabtu (27/1/2018). Data terakhir jumlah pasien campak dan gizi buruk di RSUD tersebut mencapai 88 dengan rincian penderita campak 7 pasien, gizi buruk 73 pasien, gizi buruk plus campak 2 pasien dan gizi kurang 6 pasien.(ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA)
Dokter melakukan tindakan ke pasien Surfana (1 tahun) saat penanganan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Sabtu (27/1/2018). Data terakhir jumlah pasien campak dan gizi buruk di RSUD tersebut mencapai 88 dengan rincian penderita campak 7 pasien, gizi buruk 73 pasien, gizi buruk plus campak 2 pasien dan gizi kurang 6 pasien.(ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA) ()

Kepala Unit Humas dan Protokoler Unhas, Ishaq Rahman mengatakan, pihaknya telah mematangkan persiapan untuk mengirimkan tim medis, tim kesehatan dan tim multidisplin ke Kabupaten Asmat untuk mengatasi masalah gizi buruk.

"Pada tahap awal, sebanyak 19 orang tim tanggap darurat yang terdiri dari dokter residen senior dengan berbagai bidang (gizi, penyakit dalam, obgyn, gigi), perawat, serta 6 orang profesor dari berbagai bidang ilmu akan diberangkatkan," katanya dalam keterangan resmi, yang diterima, Sabtu (3/2/2018).

Ishaq mengungkapkan, gelombang pertama tim Unhas, akan bertolak ke Papua pada tanggal 8 Februari 2018. Selain membawa bantuan, tim pertama yang terdiri dari para dokter ini akan tinggal selama sebulan untuk membantu menangani masalah di lapangan.

"Rektor Unhas, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA intensif berkoordinasi dengan pemerintah pusat, khususnya dengan Kementerian Sosial. Alhamdulillah, Menteri Sosial, Idrus Marham rencananya akan memberikan bantuan obat-obatan, makanan tambahan, nutrisi, dan peralatan yang dibutuhkan oleh masyarakat yang sedang terkena dampak kejadian luar biasa gizi buruk dan campak di Distrik Agats, Kabupaten Asmat," katanya.

Menurut rencana, Idrus Marham akan ke Unhas untuk bertemu dengan tim medis dan kesehatan dan tim multi disiplin Unhas. Idrus diagendakan melepas secara resmi tim Unhas, Senin (5/2/2018) sekitar pukul 16.00 Wita.

Ishaq menjelaskan, dalam kajian awal yang dilakukan oleh Unhas, persoalan gizi buruk yang dialami oleh masyarakat di Distrik Agats membutuhkan solusi jangka pendek dan jangka panjang.

"Pada jangka pendek, perlu segera ada upaya untuk menyelamatkan anak-anak dan masyarakat yang terkena gizi buruk. Sementara untuk jangka panjang, perlu dilakukan upaya multi disiplin yang melibatkan berbagai bidang ilmu," bebernya.

Ishaq menambahkan, persoalan gizi buruk di Distrik Agats berkaitan dengan aspek ekonomi, sosial dan budaya.

Untuk itulah, Rektor Unhas telah menginstruksikan agar program-program KKN Unhas dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Unhas diarahkan ke wilayah tersebut. (TribunJogja.com/ Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved