Ketua BEM UI Berani Beri Kartu Kuning ke Ayahnya Presiden Jokowi, Kaesang Beri Balasan Gini
Zaadit mengatakan, kartu kuning itu diberikan kepada Jokowi sebagai bentuk peringatan atas berbagai masalah yang terjadi di dalam negeri.
Baca: Gelar Rapat Kerja, Polinas Makassar Bahas Sertifikasi LSP bagi Lulusan
Baca: Akhirnya Terungkap! Ini Foto Istri Julianto Tio, Lebih Cantik dari Veronica Tan?

Pada 2017, dana otsus untuk Papua mencapai Rp 11,67 triliun, yaitu Rp 8,2 triliun untuk Provinsi Papua dan Rp 3,47 triliun untuk Provinsi Papua Barat.
"Kondisi gizi buruk tersebut tidak sebanding dengan dana otonomi khusus yang pemerintah alokasikan untuk Papua," katanya.
BEM UI juga menyoroti langkah pemerintah mengusulkan Asisten Operasi Kapolri Irjen Mochamad Iriawan sebagai penjabat gubernur Jabar dan Kadiv Propam Polri Irjen Martuani Sormin sebagai penjabat gubernur Sumut.
Langkah ini dinilai memunculkan dwifungsi Polri/TNI.
"Hal tersebut dikhawatirkan dapat mencederai netralitas Polri/TNI," kata Zaadith.
Lalu, pada isu terakhir, BEM UI juga menyoroti adanya draf peraturan baru organisasi mahasiswa (ormawa).
Aturan baru itu dinilai mengancam kebebasan berorganisasi dan gerakan kritis mahasiswa.
Atas aksi tersebu mendadak Zaadit Taqwa menjadi sosok yang terkenal.
Pengikutnya di Instagram juga mulai meladak.

Di sisi lain pendiri AMI Group dan AMI Foundation Azzam Mujahid Izzulhaq menawarkan beasiswa kuliah di Jerman atau Turki dan umrah kepada mahasiswa jurusan fisika tersebut.
Tawaran disampaikan melalui pesan singkat aplikasi WhatsApp.
Namun, rupanya Zaadit menolak secara halus.
Dia menyebut jika masih banyak urusan harus diselesaikan di internal BEM UI.