Tutup Darul Arqam IMM, Ini Pesan Ketua Majelis Pembina Kader PD Muhammadiyah Enrekang
Sistem pengkaderan IMM merupakan bagian yang tidak terpisahkan Muhammadiyah, begitu juga ortom yang lain.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com Muh Azis Albar
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Ketua majelis Pembina Kader Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Enrekang, Baharuddin menutup kegiatan Darul Arqam Ikatan Mahasiswa Muhmmadiyah (IMM) di STIKIP, Kamis (1/2/2018).
Baharuddin mengatakan, sistem pengkaderan IMM merupakan bagian yang tidak terpisahkan Muhammadiyah, begitu juga ortom yang lain.
Artinya, secara ideologis pengkaderan IMM idealnya harus sejalan dengan Muhammadiyah sebagai induknya.
"IMM sebagai organisasi perkaderan, harus menjadikan Alquran dan Sunnah sebagai landasan dasar dalam bergerak, dengan tetap berijtihad dan menolak taqlid buta," kata Baharuddin.
Baca: IPPI Enrekang Gelar Dialog Pendidikan Politik Pemilih Pemula
Menurutnya, proses perkaderan dalam IMM dibangun dengan internalisasi nilai-nilai Ikatan Muhammadiyah kepada kader.
Sehingga kader memahami ranah gerak dan peran mereka sebagai inti dari organisasi, untuk membangun Muhammadiyah ke arah yang lebih baik.
"Perkaderan IMM harus diarahkan kepada pembangunan generasi muda Muhammadiyah, agar tidak mengalami disorientasi perkaderan," ujar mahasiswa pasca sarjana Unismuh ini.
Ia menjelaskan, kader IMM adalah kader kader pilihan yang akan mengembangkan kampus-kampus Muhammdiyah.
Olehnya itu mereka dituntut harus siap secara mental, kompetensi dan kapasitas keilmuan manajerial sehingga menunjang pembangunan generasi ke depannya.(*)