Lama Terkubur, Terungkap Cerita Asmara Soeharto yang Tak Sebagus dengan Kariernya
Presiden ke-2 RI, Muhammad Soeharto alias Pak Harto punya tampang yang lumayan, paling tidak untuk ukuran tentara saat itu.
Mereka membawa satu misi: menjodohkan Pak Harto dengan putri seorang wedana yang bekerja di Keraton Mangkunegaran, Solo.
Pak Harto pun manut aja.
Ia percaya, apa yang dipilih orangtua angkatnya adalah yang terbaik.
Meski demikian, ia masih saja ragu, sebab ada darah biru dalam diri perempuan yang mau dijodohkan itu.
Sementara dirinya, orang biasa.
Pak Harto ragu, justru pihak perempuan itu tak mau menerimanya.
Siti Hartinah, nama perempuan itu.
Saat pertama kali bertemu, putri RM Tumenggung Soemoharjomo ini ternyata baru sembuh dari sakit yang cukup parah.
Baca: Di Samping Boy William, Ayu Ting Ting Malah Pamer Isi Bajunya, yang Terlarang Pun Tampak Jelas
Baca: Kenapa? Coba Perhatikan Penampilan Syahrini Hingga Bawah, Warganet: Nggak Nahan Kalau Lihat
Baca: Beranikah Dihadapi? Seorang Berpakaian Ojek Online Tiba-tiba Tantang Ustadz Abdul Somad soal Syiah
Tapi justru kondisi habis sakit inilah yang disebut membuat Pak Harto langsung kepincut.
Acara lamaran dan pernikahan secepat kilat digelar.
Tanggal 26 Desember 1947, Siti Hartinah resmi jadi nyonya Soeharto, dan resmi mendapat panggilan Ibu Tien Soeharto.
Tiga hari setelah pernikahan, Tien diboyong ke Yogya.