Public Services
Orangtua Siswa SPN Batua Akhirnya Berterima Kasih ke Kapolda
Kalau surat saya memang itulah kejadiannya di kami. Saya hanya ingin ada keturunan dan keluarga kami yang jadi polisi baik,
Penulis: Hasan Basri | Editor: Thamzil Thahir
MAKASSAR, TRIBUN – Orangtua siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Batua Polda Sulsel,Selasa (23/1/2018), menyampaikan terima kasih dan permohonan maafnya atas pengirimkan surat terbuka ke Kapolda Sulel Irjen Pol Umar Septono.
Orangtua siswa berusia 48 tahun itu, --satu dari 601 siswa pendidikan pembentukan (Diktuk) Bintara Polri Tugas Umum (Gasum) Tahun Anggaran 2017 Angkatan XLII SPN Batua Polda Sulsel di Jl Urip Sumiharjo, Panaikang, Makassar.
Di Kolom Surat Pembaca Tribun Timur edisi Senin (21/8/2018) lalu, guru sekolah negeri di Makassar ini, mencurahkan isi hatinya, yang oleh editor Tribun diberi judul “Surat Terbuka Orangtua Siswa SPN Batua ke Kapolda; Apakah Kami Harus Jual Motor Lagi.?”

Baca: Surat Apakah Kami Harus Jual Motor Pak Jenderal? Ini Jawaban Kapolda Sulsel
Si orangtua meminta identitasnya disamarkan.
Dia khawatir curhat melalui surat terbuka ini akan berefek fatal kepada anaknya, yang Maret 2018 nanti akan menyelesaikan pendidikan.
Si orangtua siswa yang anaknya lulus pendidikan sejak Agustus 2017 itu, mengeluhkan rangkaian tagihan dan kwitansi aneka pembayaran selama 3 bulan terakhir, dari 7 bulan masa pendidikan sekolah bintara polisi terbesar di Indonesia timur itu.
“Kalau surat saya memang itulah kejadiannya di kami. Saya hanya ingin ada keturunan dan keluarga kami yang jadi polisi baik, membanggakan kami,” ujarnya.
Baca: Rumah Adat Benteng Somba Opu Memprihatinkan, Ini Kata Dosen Poltekpar Makassar

Dari keterangan Kapolda Sulsel melalui Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani, yang dia baca di Tribun Timur edisi, Selasa (23/1/2018), dia mengetahui bahwa pungutan dan kwitansi yang dia terima sejak Oktober 2017 lalu, adalah inisiatif organisasi intra siswa bukan dari pihak SPN.
Baca: Curhat Orang Tua Siswa Calon Polisi, Polda Sulsel Bentuk Tim ke SPN Batua
Apalagi, si orangtua siswa baru tahu ternyata organisasi intra-ini tidak dimasukkan dalam nomenklatur anggaran Polri.
Dia mengakui surat dan curhatnya ke Tribun, karena salah paham dan tak adanya informasi resmi sejak awal dari pihak sekolah.
“Yang kami tahu, kalau anak saya IBL (izin bermalam luar) ke rumah, biasanya ada kwitansi atau minta uang pembayaran. Yah kami kira itu dari sekolah. Apalagi saya dengar jelang penyumpahan bulan Maret, biasanya tambah banyak tagihan, jadi kami sudah pikir mau jual motor lagi,” ujarnya.
Baca: Polda Sulsel Bantah Ada Pungutan di SPN Batua, Itu Inisiatif Siswa
Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani, akan mengevaluasi kembali peran dan kiprah organisasi internal siswa Pendidikan Pembentukan (Diktuk) Bintara Polri Tugas Umum (Gasum) di Sekolah Polisi Negara (SPN) Batua Polda Sulsel, Jl Urip Sumiharjo, Panaikang, Makassar, setelah adanya aduan dari orangtua siswa ini.

Si Orangtua senang saat anaknya bisa kembali pulang ke rumah di akhir pekan. Namun sejak Oktober, setelah pendidikan basis 3 bulan, ia justru khawatir dan takut, anak saya pulang membawa kwitansi pembayaran.