Nikmatnya Keripik Melinjo, Oleh-oleh Khas Selayar, Begini Cara Buatnya
Keripik yang telah digoreng biasanya dilumuri dengan gula merah cair untuk menambah cita rasa manis pada keripik.
Penulis: Nurwahidah | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan TribunSelayar.com, Nurwahidah
TRIBUNSELAYAR.COM, BENTENG - Jika berkunjung ke Pulau Selayar, tak lengkap rasanya bila tak membawa pulang buah tangan berupa keripik melinjo.
Oleh-oleh yang satu ini sangat mudah dijumpai disejumlah pasar tradisional, pelabuhan, atau langsung ke rumah penduduk yang memang sehari-harinya membuat oleh-oleh khas Pulau Selayar tersebut.
Di kawasan Jl Jend Sudirman, Selayar, misalnya. Terdapat beberapa warga yang mengolah buah melinjo menjadi emping.
Saat ditemui TribunSelayar.com, Rabu (24/1/2018), Rahmi (39) tampak sibuk menumbuk buah melinjo di rumahnya.
Baca: Keripik Melinjo dan Biji Kenari Oleh-Oleh dari Selayar
Baca: Kedai Bakso Kekinian, Surganya Pecinta Kuliner Sekaligus Tempat Nongkrong Favorit
"Saya produksi emping sudah 11 tahun. Proses pembuatan keripik emping yang berbahan dasar kulit buah melinjo ini memang pembuatannya butuh kesabaran," tuturnya.
Sebelum jadi keripik, buah melinjo yang dipetik dari pohonnya dikupas lebih dulu lalu disangrai selama 24 menit. Setelah disangrai, dua sampai tiga biji dimasukkan dalam plastik.
Selanjutnya melinjo ditumbuk di batu menggunakan palu. Melinjo yang sudah ditumbuk langsung di jemur selama 30 menit, setelah dijemur lalu dimasukkan di wadah.
Keripik yang telah digoreng biasanya dilumuri dengan gula merah cair untuk menambah cita rasa manis pada keripik.
"Harga melinjo yang jadi Rp 6 ribu per liter. Mulai membuat melinjo jam 07.00-15.00 Wita. Sehari produksi 20 liter," katanya.(*)