Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Brimob Penembak Ajudan Prabowo Masih di RS, Polisi Ungkap Briptu AR Ajudan Jenderal Bintang 2

Briptu AR, anggota Brimob yang menembak pengawal Prabowo Subianto, Fernando Wowor masih mengalami luka serius.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Mansur AM
Fernando Wowor saat mengawal Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. 

Reporter tribunnews.com yang berada di depan ruang ICU tidak melihat ada pihak keluarga ataupun rekan sesama polisi yang datang untuk menjenguk AR.

Begitu juga sang calon istri yang dikabarkan ikut menjadi sasaran amukan teman Fernando.

Yayok mengatakan hingga Senin sore, belum terlihat ada satupun pihak keluarlga yang datang untuk menjenguk. Tetapi, AR sempat didampingi satu orang anggota polisi yang ada di ruangan ICU.

"Kalau keluarga, belum ya. Dari Polda juga belum ada kelihatannya. Tapi, tadi ada satu orang polisi yang menemani di ruangan," jelasnya.

Pertanyakan Senjata Api

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mempertanyakan pistol yang dibawa oleh Briptu AR untuk menembak ke dada Fernando.

Fernando Wowor saat bersama Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Fernando Wowor saat bersama Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. ()

Menurutnya, senjata itu bukanlah senjata organik milik kesatuan Brimob Polri.

Terlebih, jelas dia, anggota Brimob Kelapa Dua itu membawa senjata pada malam hari saat tidak bertugas.

"Senjata api yang digunakan untuk menembak, sepertinya bukan senjata organik Korps Brimob. Ini harus diusut darimana dia dapat senjata itu?" tukas Neta.

Jelas, menurutnya, hal itu juga memperlihatkan sikap 'semau gue' anggota Brimob kepolisian.

Sekaligus menunjukkan betapa lemahnya pengawasan terhadap anggota Korps Brimob oleh atasan dan institusinya.

Lebih jauh, Neta mengatakan kasus penembakan ini tentu sangat mencoreng Korps Brimob dan bisa berpengaruh serius pada mantan Dankor Brimob yang akan mengikuti pilkada di Maluku.

Bagaimana pun ini akan membuat masyarakat takut jika bertemu dan berurusan dengan anggota Brimob.

"Untuk itu Polri harus mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas atasannya yang ceroboh mengawasi anak buahnya. Gerindra juga harus terus mengawasi kasus ini agar diusut tuntas dan agar tidak terulang lagi. Selain itu Korps Brimob perlu meminta maaf kepada publik atas kasus ini," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal memastikan, Briptu AR akan diproses secara hukum.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved