BBPP Batangkaluku Latih Pengelolaan Alsintan Bagi Penyuluh dan Pengelola P4S
Pelatihan yang akan berlangsung 22-29 Januari ini dibuka secara resmi oleh Kepala BBPP Batangkaluku, Kemal Mahfud
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menggelar pelatihan pengelolaan alat dan mesin pertanian (alsintan) bagi penyuluh dan pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S).
Pelatihan yang akan berlangsung 22-29 Januari ini dibuka secara resmi oleh Kepala BBPP Batangkaluku, Kemal Mahfud di Kantor BBPP Barangkaluku, Jl Poros Malino, Kabupaten Gowa, Selasa (23/1/2018).
Ketua Panitia, Fitriani dalam laporannya mengatakan saat ini Kementerian Pertanian terus mengembangkan mekanisasi pertanian melalui bantuan alsintan kepada kelompok tani dan gapoktan.
Fasilitas bantuan alsintan ini menjadi pendorong transformasi teknologi kepada petani menuju pertanian yang lebih modern, efektif dan ramah lingkungan.
Ia menjelaskan, sepanjang tahun 2012 sampai dengan tahun 2017, bantuan alsintan pra-panen kepada petani sebanyak 314.188 unit, terdiri dari traktor
roda dua, traktor roda empat, cultivator, pompa air, transplanter, dan hand sprayer.
Sementara untuk alat pascapanen berjumlah 41.816 unit berupa combine harvester, dryer, power thresher, corn sheller, dan rice milling unit.
"Begitu pesatnya perkembangan alat mekanisasi pertanian dan banyaknya batuan alat dan mesin pertanian, sudah barang tentu menuntut sumberdaya manusia yang memadai dalam menangani dan mendayagunakannya agar tujuan dari penciptaan dari alat itu sendiri dapat dicapai semaksimal mungkin, yang juga diharapkan mampu mendukung program pembangunan pertanian," ujarnya.
Fitriani mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi teknis bagi penyuluh dan pengelola P4S, sehingga pada gilirannya dapat mengembamgkan hasil pelatihan di wilayah dan masyarakat sekitarnya.
"Sasaran pelatihan adalah tercapainya peningkatan kapasitas kompetensi penyuluh dan pengelola P4S dalam hal pengelolaan alat dan mesin pertanian," kata dia.
Peserta pelatihan ini adalah 30 orang pengelola P4S/kelompok tani binaan P4S yang mendapat bantuan alsintan, khususnya traktor dan transplanter dari enam provinsi se-Sulawesi.
Adapun rincian pesertanya yaitu 12 orang asal Suawesi Selatan, 4 orang dari Sulawesi Barat, 4 orang Sulawesi Tenggara, 4 orang Sulawesi Tengah, 3 orang Sulawesi Utara, dan 3 orang asal Gorontalo. (*)